KUALA LUMPUR (Arrahmah.com) – Pihak berwenang Malaysia telah meluncurkan penyelidikan atas sebuah acara yang mengundang warga Malaysia untuk menyentuh dan menepuk anjing, setelah acara itu menuai kecaman dari ulama di negara mayoritas Muslim itu.
Para ulama memandang acara tersebut sebagai upaya untuk menghalalkan sesuatu yang jelas “haram” dalam Islam.
“Ini sekaligus dapat menyebabkan kecemasan publik, khususnya di kalangan ummat Islam, karena telah jelas bertentangan dengan keyakinan serta norma-norma dan adat istiadat di Malaysia,” Utsman Mustafa, direktur jenderal Departemen Pembangunan Islam Malaysia (Jakim), mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh Free Malaysia pada Selasa (21/10/2014).
Utsman juga mengatakan bahwa Malaysia adalah negara yang secara resmi menganut mazhab Shafi’iyah, Jakim harus memainkan perannya untuk memastikan bahwa ummat Islam di negara itu tidak melanggar hukum Islam.
Utsman Mustafa menambahkan bahwa menurut pendapat Imam Syafi’i, dilarang dengan sengaja menyentuh anjing, karena itu berarti mencemarkan diri tanpa sebab.
Kontroversi itu meletus setelah peluncuran sebuah acara yang bertajuk “Aku ingin menyentuh anjing” sebagai upaya untuk menghilangkan ketakutan Muslim menyentuh anjing, menurut panitia penyelenggara.
Diadakan Minggu lalu, acara ini telah menarik lebih dari 800 pengunjung termasuk perempuan dan anak-anak, dan hampir setengah dari mereka adalah Muslim.
Para ulama mengatakan bahwa menyentuh anjing diperbolehkan dalam Islam dalam kondisi tertentu. Mereka mempertanyakan apa perlunya acara itu dan apa tujuannya. Jakim juga berjanji untuk melakukan penyelidikan mengenai acara tersebut.
Kritik serupa telah disuarakan oleh Ustaz Muhammadd Kazim Ilyas, seorang da’i, yang mengatakan bahwa langkah itu akan bertentangan dengan hukum Islam.
Dalam postingan Facebook-nya, Muhammadd Kazim mengatakan bahwa acara ini juga merupakan cara halus untuk liberalisasi dan pluralisasi Islam.
“Muslim tidak boleh, tanpa alasan, menyentuh anjing. Apa tujuan dari acara untuk mendorong ummat Islam untuk menyentuh anjing? Anjing dianggap najis, sama seperti babi,” katanya dalam postingan yang telah dibagikan lebih dari 12.000 kali.
“Sebelumnya kampanye alkohol dan kemudian anjing. Kita harus khawatir apa yang berikutnya,” katanya merujuk ke kampanye Oktoberfest yang merupakan acara pesta bir terbaru yang diselenggarakan di awal bulan ini.
(ameera/arrahmah.com)