Salah seorang mujahid yang dilaporkan gugur dalam pengeboman brutal yang dipimpin oleh salibis AS awal pekan ini di Suriah adalah seorang tokoh jihad Jabhah Nushrah, cabang resmi Al-Qaeda di Suriah, yang dikenal sebagai Abu Yusuf At-Turki. Dia –semoga Allah menerimanya sebagai syuhada- gugur dalam serangan fajar pesawat tempur Amerika terhadap salah satu markas Jabhah Nushrah pada Selasa (23/7/2014).
Abu Yusuf At-Turki adalah seorang sniper yang paling disegani dan merupakan seorang komandan jihad yang melatih Mujahidin Jabhah Nushrah untuk menjadi penembak jitu. Foto jenazahnya dirilis di situs media sosial yang berafiliasi dengan Al-Qaeda hanya beberapa jam setelah serangan bom pertama.
Abu Yusuf adalah seorang mujahid yang pernah berjuang di Afghanistan, Irak dan Suriah. Sejumlah sumber mujahidin secara online juga telah memposting foto Abu Yusuf yang menunjukkan dia tengah melancarkan jihad di beberapa lokasi.
Puluhan Mujahidin Jabhah Nushrah lainnya serta beberapa warga sipil termasuk wanita dan anak-anak dilaporkan turut syahid, insyaa Allah, bersama Abu Yusuf dalam serangan udara di markas Jabhah Nushrah tersebut. Pada hari-hari setelah serangan, Twitter mujahid membagikan sebuah video yang menunjukkan pelatihan jihad yang dipimpin oleh Abu Yusuf di Suriah ketika mereka mempersiapkan misi penembak jitu mereka.
Laporan pers Turki mengidentifikasi Abu Yusuf pernah mengambil bagian dalam plot yang diduga untuk menyerang KTT NATO pada akhir Juni 2004.
Today’s Zaman, sebuah publikasi yang berbasis di Istanbul, melaporkan bahwa nama asli Abu Yusuf adalah Ümit Yasar Toprak. TZ menyatakan bahwa dia adalah salah satu tersangka “teroris” yang ditahan oleh polisi Bursa pada bulan April 2004 tentang dugaan perencanaan pembunuhan Presiden AS, George W. Bush, selama kunjungan presiden negara penjajah salibis itu ke İstanbul untuk menghadiri pertemuan puncak NATO.
Plot itu disebutkan dalam Laporan Terorisme 2004 Departemen Luar Negeri Negara AS. “Otoritas Turki mengumumkan bahwa mereka telah menggagalkan plot untuk menyerang KTT NATO di Istanbul,” klaim laporan itu. “Turki menetapkan sembilan tersangka anggota kelompok ‘teroris’ Ansar Al-Islam – yang memiliki hubungan dengan Al-Qaeda – dengan perencanaan pengeboman.”
Abu Yusuf dilaporkan ditangkap pada tahun 2004 bersama saudara-saudaranya dan yang beberapa mujahidin lainnya. Laporan pers kontemporer mengidentifikasi saudaranya, Alpaslan Toprak, sebagai orang yang menuangkan ide mengenai plot tersebut.
Mereka dilaporkan bermaksud untuk meluncurkan serangan pada puncak KTT NATO, di mana Presiden AS saat itu, George Bush dan Perdana Menteri Tony Blair menghadiri acara itu. Para mujahid pemberani tersebut lalu dilaporkan berhijrah ke Irak, di mana mereka kemudian mengobarkan jihad melawan pasukan Amerika.
Pada awal Mei 2004, pihak berwenang Turki dilaporkan telah menahan beberapa anggota sel saudara Abu Yusuf, semuanya diidentifikasi sebagai anggota Ansar Al-Islam, sebuah kelompok jihad yang berbasis di Irak utara yang berkaitan dengan Al-Qaeda. AP mengutip gubernur provinsi Bursa di barat laut Turki, Oguz Kagan Koksal, yang bahkan mengklaim bahwa sel itu “juga merencanakan untuk menyerang sinagoga di Bursa dan merampok sebuah bank.”
Sementara AFP yang meringkas konferensi pers Koksal terkait penangkapan itu, mencatat bahwa serangan terhadap rumah-rumah dan kantor-kantor para “tersangka” itu ditemukan bom pipa buatan, bahan yang digunakan untuk membuat bahan peledak, CD yang menampilkan Syaikh Usamah bin Ladin dan para pejuang Al-Qaeda dalam pelatihan dan dokumen subversive.”
Sumber lainnya di Turki mengatakan bahwa salah satu mujahidin, yang tidak disebutkan namanya, telah menghabiskan enam tahun di Pakistan, di mana dia telah menerima pelatihan.
Abu Yusuf At-Turki dibebaskan dari penjara dalam waktu yang tidak terlalu lama. Dia dilaporkan mencoba untuk menyadarkan mereka yang merencanakan kebijakan luar negeri Amerika dengan mengatakan kepada pers, “Kami membenci dan mengutuk kebijakan ofensif AS dan Israel.”
Abu Yusuf akhirnya bergabung dengan Jabhah Nushrah di Suriah. Dan dia menjadi seorang instruktur yang sangat dihormati dalam jajaran kelompok Al-Qaeda.
Berikut adalah beberapa foto Abu Yusuf At-Turki yang diposting di situs media sosial jihad pekan ini.
Gambar berikut menunjukkan Abu Yusuf yang diduga saat berada di Afghanistan. Tweet yang menyertainya menggambarkan dia sebagai pemimpin penembak jitu brigade Jabhah Nushrah.
Foto di bawah ini menunjukkan Abu Yusuf (kanan) dengan salah satu peserta pelatihan sniper, berlatar bendera tauhid Jabhah Nushrah. Pakaian penyamaran yang dikenakan oleh peserta pelatihan ini sama seperti yang ditunjukkan dalam video pelatihan sniper yang dia pimpin yang tersebar di situs-situs jihad.
Foto berikut merupakan screenshoot video pelatihan sniper Jabhah Nushrah yang dipimpin oleh Abu Yusuf Rahimahullah di mana mujahidin peserta pelatihan mengenakan pakaian penyamaran.
(banan/arrahmah.com)