KARAMEH (Arrahmah.id) – Tak lama setelah seorang pria Yordania, Maher Diab Hussein Al-Jazi, melepaskan tembakan, menewaskan tiga perwira tentara pendudukan ‘Israel’ di Penyeberangan Karameh (Jembatan Allenby), juru bicara militer Brigade Al-Qassam, Abu Ubaida, mengeluarkan sebuah pernyataan.
Meskipun singkat, pernyataan tersebut mencerminkan pentingnya serangan secara strategis tersebut dari sudut pandang perlawanan Palestina.
Abu Ubaida memuji dan menyatakan bahwa operasi tersebut merupakan operasi heroik.
“Kami mengucapkan selamat atas operasi heroik di perlintasan Karameh yang dilakukan oleh asy syahid Yordania Maher Al-Jazi, salah satu pahlawan Banjir Al-Aqsa. Pistol pahlawan Yordania dalam mendukung Al-Aqsa dan rakyat kita lebih efektif daripada pasukan besar dan persenjataan militer yang lengkap.”
Perbandingan antara pistol al-Jazi dan “pasukan besar” merupakan referensi langsung terhadap kegagalan militer resmi Arab untuk mengambil tindakan apa pun yang dapat menghalangi ‘Israel’ dan mengakhiri genosida Gaza.
Abu Ubaida melanjutkan, “Operasi ini mencerminkan hati nurani bangsa kita dan konsekuensi Banjir Al-Aqsa serta mimpi buruk yang menanti entitas Zionis. Mujahidin kita di simpul-simpul pertempuran, penyergapan, dan perbatasan di Jalur Gaza melaksanakan shalat ghaib untuknya, sang pahlawan operasi Allenby.”
Menurut laporan, si penembak, Maher Diab Hussein Al-Jazi (39 tahun) seorang pengemudi truk asal Yordania, tiba di persimpangan dan melepaskan tembakan, dan melukai tiga personel keamanan.
Al-Jazi membunuh seorang perwira ‘Israel’ dan dua tentara dari jarak dekat menggunakan pistol Jaws GTP-9C buatan Yordania. Baik polisi perbatasan Yordania dan ‘Israel’ kehilangan pistol itu ketika mereka memeriksa truknya.
Investigasi sedang dilakukan untuk menentukan apakah Al-Jazi adalah penembak jitu yang terampil, mengingat ketepatannya dalam mengenai kepala tentara di bawah tekanan. Al-Jazi tewas dalam baku tembak dengan pasukan keamanan ‘Israel’.
⚡️BREAKING:
A Jordanian truck driver carried out a deadly attack at the Allenby Bridge border crossing between Israel and Jordan, shooting and killing an Israeli officer and two soldiers at close range using a Jordanian-made Jaws GTP-9C pistol.
Both the Jordanian and Israeli… pic.twitter.com/nRwLEnlD06
— Suppressed News. (@SuppressedNws) September 8, 2024
Menurut laporan yang disiapkan untuk Al Jazeera oleh Walid Al-Attar, setelah operasi ini, Jembatan Raja Hussein di kedua sisi Yordania dan ‘Israel’ ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut, dengan prosedur pemeriksaan yang lebih ketat bagi pengemudi truk. Kota Palestina Jericho, yang dekat dengan lokasi serangan, juga ditutup.
Merayakan Aksi
SUFFERINGS OF PALESTINIANS HAVE MOVED HEARTS OF JORDANIANS & THEY'RE PROTESTING IN SOLIDARITY WITH PALESTINE & THE RESISTANCE⚡️⚡️
They're celebrating their Heroic Martyr Maher Dhiab al-Jazi the Warrior of the Karama Crossing Operation who killed 3 Israelis.#Jordan#Jordanian pic.twitter.com/lODkf2bl4d
— Barbarik (@Sunny_000S) September 8, 2024
Aksi heroik Al-Jazi disambut dengan suka cita oleh masyarakat Yordania. Ribuan warga Yordania berkumpul di Amman untuk menghormati Al-Jazi dan menunjukkan solidaritas dengan Palestina melawan genosida ‘Israel’ yang sedang berlangsung di Gaza.
Bahkan, warga Yordania di Al-Ramtha membagikan permen untuk merayakan operasi di persimpangan karameh tersebut, yang mereka katakan dilakukan untuk membalas darah para syuhada palestina. Operasi ini juga mengikuti serangkaian operasi yang telah lama dilakukan.
🇯🇴 Jordanians in Al-Ramtha distribute sweets in celebration of the operation of Jordanian martyr Maher Al-Jazi at the Karameh crossing, which killed three zionist soldiers.
The operation came to avenge the blood of the Palestinian martyrs. It also follows the long line of… pic.twitter.com/wUYyOXpgqD
— Dr. Zain Abbadi (@ZainAbbadi11) September 8, 2024
(zarahamala/arrahmah.id)