KUDUS (Arrahmah.com) – Tadi pagi (10/12/10), Mustofa alias Abu tholut yang selama ini menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) dan dikait-kaitkan dengan pelatihan militer di Aceh, ditangkap tanpa perlawanan di Kudus. Namun hingga kini polisi mengklaim masih menyelidiki keterkaitannya dengan “terorisme”.
“Yang ditangkap DPO teroris atas nama Mustofa alias Pranata Yuda alias Imron Baihaki, alias Abu Tholut, pukul 08.30 WIB. Ditangkap di rumahnya bersama istrinya,” kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah, AKBP Djihartono, saat dihubungi wartawan, Jumat (10/12).
Tim Densus menangkap Abu Tholut saat berada di RT.4 RW.III, Desa Bae Pondok, Kecamatan Bae, Kudus, Jawa Tengah. Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah, Komisaris Besar Djihartono menjelaskan lokasi penangkapan adalah rumah istri Abu Tholut.
“Ditangkap di kamar rumahnya, engga ada perlawanan,” ujarnya pada Jumat (10/12) seperti yang dilansir Viva News.
Abu Tholut dilaporkan pernah menjadi pengajar atau instruktur bahan peledak di Afghanistan dari tahun 1987 sampai 1992. Dia juga aktif di Mindanao, Filipina, dan pernah menjadi pemimpin kamp di Filipina pada 1999-2000.
Abu Tholut juga pernah menjadi Ketua Mantiqi III Jamaah Islamiyah di Poso (2000-2002), sebelum kemudian diserahkan kepada Nasir Abas, yang kini menjadi mantan mujahid.
Senpi dan Peluru
Bersama dengan penangkapannya, polisi mengklaim mereka menyita senjata api jenis FN juga puluhan peluru.
“Bersama tersangka juga diamankan senjata api jenis FN kaliber 9 mm buatan Belgia, satu magasin, dan 22 butir peluru kaliber 9 mm. Saat ini masih dilakukan pengembangan lapangan,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigadir Jenderal Ketut Untung Yoga Ana Jumat siang.
Laporan media-media lokal mengatakan bahwa Abu Tholut akan dibawa ke Jakarta sore ini untuk dilakukan pemeriksaan.
“Sore ini akan tiba di Jakarta, karena tim sedang dalam perjalanan,” kata Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri, Komisaris Besar Polisi Boy Rafli Amar. (haninmazaya/arrahmah.com)