(Formalisasi Syariah sebagai musuh nyata demokrasi), demikianlah salah satu tema acara Konferensi Tahunan Studi Islam ke-7 (Annual Conference on Islamic Studies (ACIS) in Indonesia VII) yang tahun ini diselenggarakan di UIN Riau. Berikut wawancara arrahmah.com bersama Ust. Abu Jibriel tentang penentangan terhadap syari’ah.
Pertanyaan 1:
Formalization of Syariah as the Real Enemy of Democrasy = Formalisasi Syariah sebagai musuh nyata demokrasi, demikianlah salah satu tema acara Konferensi Tahunan Studi Islam ke-7 (Annual Conference on Islamic Studies (ACIS) in Indonesia VII) yang tahun ini diselenggarakan di UIN Riau. Tema-tema lain senada dengan diatas, yakni mengusung paham liberalisme di bidang keagamaan, baik yang dipaparkan secara halus maupun kasar. Menurut Ustadz (Abu Muhammad Jibriel) , mengapa kalangan yang notabene dianggap paham islam ini justru phobia atau takut kepada penerapan syariat Islam?
Jawab:
Seorang muslim yang benar mesti akan mengikuti syari’at, karena jika Islam telah menjadi kepribadian dalam hidupnya maka tidak ada lagi yang lebih dicintainya selain Allah dan Rasulnya. Sebaliknya jika keislaman seseorang itu belum menjadi kepribadian dalam hidupnya, maka sudah tentu ada kemungkinan ia memilih selain daripada Islam dan pada tahapannya ia akan menolak syariat tersebut.
Adapun kalangan akademis yang berlaku demikian dapat disebabkan karena ilmu yang didapat bukan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah sehingga tidak menambah kebaikan kepada pemiliknya.
Rasulullah saw bersabda (yang artinya):
“Barangsiapa yang bertambah ilmunya tapi tidak menambah baginya petunjuk maka tidak menambah kecuali semakin jauh dari Allah.”
Adapun hidayah itu ada dua, hidayah bayan dan hidayah taufik. Yaitu petunjuk berupa keterangan dan petunjuk berupa pelaksanaan. Adapun mereka yang tidak mendukung penegakan syariat padahal memiliki ilmu Islam masuk kedalam golongan yang hanya mendapat hidayatul bayan tetapi tidak mendapatkan hidayatuttaufiq ( petunjuk pelaksanaan). Penolakannya disebabkan terkena finah syahawat yang disebut ALWAHN yaitu fitnah hubbuddunia wa karahitul maut ( cinta dunia dan takut mati). Al Qur’an menyamakan orang yang berwatak seperti ini ANJING (PENJILAT). Renungkan ayat berikut:
ِAllah swt berfirman dalam surah Al A’raaf:
175. Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian Dia melepaskan diri dari pada ayat-ayat itu, lalu Dia diikuti oleh syaitan (sampai Dia tergoda), Maka jadilah Dia Termasuk orang-orang yang sesat.
176. Dan kalau Kami menghendaki, Sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi Dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, Maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya Dia mengulurkan lidahnya (juga). demikian Itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami. Maka Ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.
Dan pada ayat lain orang seperti ini disebut sebagai orang munafiq yaitu orang yang sangat keras permusuhannya terhadap penegakan Syari’ah Islam.
Allah swt berfirman (yang artinya),
Apabila dikatakan kepada mereka: “Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul”, niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu.“ (QS. An Nisa: 61)
Dan orang-orang yang beriman berkata: “Mengapa tiada diturunkan suatu surat?” Maka apabila diturunkan suatu surat yang jelas maksudnya dan disebutkan di dalamnya (perintah) perang, kamu lihat orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya memandang kepadamu seperti pandangan orang yang pingsan karena takut mati, dan kecelakaanlah bagi mereka. (QS. Muhammad: 20)
“Sesungguhnya orang-orang yang kembali ke belakang (kepada kekafiran) sesudah petunjuk itu jelas bagi mereka, syaitan telah menjadikan mereka mudah (berbuat dosa) dan memanjangkan angan-angan mereka.“ (QS. Muhammad:25)
Pertanyaan 2
Dalam buku Ustadz, “Virus-Virus Syariat”, Ustadz mengatakan bahwa kaum kuffar dari golongan ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) dan kaum Musyrikin dari golongan misionaris, orientalis, kolonialis dan komunis bekerja keras siang dan malam untuk mencapai tujuannya memurtadkan kaum muslimin. Apakah ustadz melihat realita itu pada komentar keras Orientalis Prof. Dr. Martin van Bruinessen dan keberatan Gus Dur dan The World Institute terhadap pencekalan yang menimpa Nasr Hamid Abu Zaid yang telah difatwa kafir murtad oleh ulama Al Azhar Mesir?
Sepertinya ada konspirasi global untuk menghancurkan Islam. Bisa Ustadz jelaskan apa saja rencana jahat mereka dan apa saja langkah-langkah yang mereka lakukan khususnya dinegeri ini?
Jawab
Hal tersebut memang rencana jahat yang mereka usahakan. Orang-orang kafir beserta pengikutnya bersatu padu untuk menghalang-halangi tegaknya syariat Allah. Mereka dengan sengaja mencerai-beraikan kesatuan umat untuk kemudian dimurtadkannya, baik secara langsung maupun dengan cara dirusak cara pandang dan berfikirnya terhadap Islam dan ajarannya, sehingga kita dapat melihat sebagian orang Islam yang berada dalam sistem pemerintahan thaghut ikut mencekal bangkitnya Islam dengan memisahkan antara ummat dangan para ulama’nya sebagaiman contoh yang disebut diatas.Dan Al Qur’an telah memberikan akan terjadinya perbuatan keji dan terhina ini.
Allah swt berfirman,
“Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.“ (QS. Al Baqarah: 217)
Dari ayat ini dapat difahami bahwa gerakan pemurtadan adalah program para misionaris,zionis,dan imperialis.
Langkah yang pertama. Ghazwul fikri adalah salah satu metode dalam rangka menjauhkan umat dari agamanya untuk kemudian dimurtadkan. Berbagai macam cara mereka lakukan, diantaranya dengan memalsukan Al-Quran,sudah ada sepuluh surat yang dipalsukan antara lain surah al Muslimun,Al Iman,At Tajassud,Al ‘Usfur,dsb (baca buku virus-virus Syari’ah), propaganda pendeta mengaku haji, upaya memurtadkan kiai ternama ,membentuk dan menyokong semaraknya ajaran-ajaran sesat di Indonesia seperti Al Musadek ngaku Nabi ,Lia Aminudin ngaku malaekat jibriel. Bahkan ada pula tokoh Muslim yang “mendukung” kristenisasi dan lain sebagainya.
Hal ini ditegaskan kembali dalam firman Allah,
“Sebagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma’afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.“ (QS. Al Baqarah: 109)
Langkah keduanya : Membuat rekayasa untuk menzalimi para ulama dan para mujahid penegak Syari’ah dan pada gilirannya akan memerangi ummat Islam dengan kekuatan senjata-senjata mereka.
Untuk data-data selanjutnya baca lebih jauh buku Virus-Virus Syariat hal. 64-77. wallaahu a’lam
Pertanyaan ke3.
Dalam wawancara dengan radio Netherlands, Ketua ISIM (International Institute for the study of Islam in the Modern World), Universitas Utrecth Netherlands Belanda, Prof. Dr. Martin van Bruinessen menuduh yang menjadi biang masalah pencekalan Nasr Hamid Abu Zaid untuk berceramah dinegeri ini adalah karena orang-orang yang berada di Majelis Ulama Indonesia (MUI) saat ini selain Ormas-ormas Islam besar, juga ada kelompok garis keras yang salah satunya adalah MMI. Bagaimana pandangan Ustadz?
Jawab:
Orang-orang kafir itu dinakan oleh al Qur’an sebagai binatang yang paling jelek (QS Al Anfal 55).Karakter binatang buas ialah merusak dan berbuat kejahatan.Maka mereka akan terus merusak dan membuat isu-isu jelek kepada Islam dan para ulamanya.Allah berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 109 yang berbunyi, ” karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma’afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya.” Maka biarkan saja apa yang mereka bicarakan, hingga tunggu masa dimana Allah memberikan kemenangan kepada muslimin mujahidin dijalan-Nya. Amin.
Adapun MMI dan organisasi massa Islam yang komitmen dengan penegakan Syari’ah lainnya bukanlah merupakan golongan garis keras melainkan garis lurus sebagaimana diterangkan Allah swt dalam firmanNya,
“dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa.“ (QS. Al An’am: 153)
Wallaahu a’lam
Pertanyaan 4
Selain tantangan besar berupa konspirasi global menghancurkan Islam, kita juga mendapatkan serangan dari antek-antek musuh didalam negeri. Seberapa besar ancaman tersebut dan apakah lebih berbahaya? Kemudian solusi apa saja yang Ustadz sarankan untuk segera terciptanya Izzul Islam wal Muslimin?
Jawab
Hal ini sangat berbahaya, karena ia akan merusak tatanan aqidah umat yang telah terbangun dan akan menyebabkan perselisihan dan perpecahan di tengah umat yang berkepanjangan dan tiada berujung. Sehingga akan mengakibatkan umat terkotak-kotak dan mudah untuk dipengaruhi oleh mereka yang membenci akan persatuan umat dan kebangkitan Islam.
Renungkan firman Allah swt,
“Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar. Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah, dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezki (nikmat) yang mulia.” (QS. Al Anfaal: 73-74)
Solusi yang dilakukan oleh setiap muslim atau dai adalah,
- Menyerukan kepada umat Islam untuk bersatu langkah dan meminimalisir perbedaan pendapat dan menggalang persatuan untuk menegakkan hukum Islam
- Memberi penjelasan kepada umat pemahaman agama yang benar dengan mengedepankan sisi maslahat tanpa keluar dari koridor aqidah yang benar.
- Menjelaskan kepada kaum muslimin tentang konsep jihad yang benar agar umat tidak salah dalam memaknainya sehingga menjadi momok ditengah-tengah kaum muslimin sendiri.
- Para pemimpin organisasi Islam atau suatu jamaah agar membuat fasilitas2 yang dapat mempertemukan alim ulama secara menyeluruh untuk mengagendakan tegaknya syariat dalam Negara, untuk kemaslahatan umat dunia dan akhirat. Dan menepikan kepentingan-kepentingan golongan ataupun pribadi tertentu.
- Memberikan pencerahan kepada umat dari setiap lapisan tentang perlunya formalisasi syariat dalam konstitusi Negara.
- Masing-masing individu muslim yang memiliki kesadaran akan ancaman ini agar mengerahkan seluruh kemampuan untuk menuntut ilmu syari dan memperdalam pemahaman didalamnya dan bersiap siaga dengan perbekalan yang memadai sehingga dapat menyatukan langkah dalam mengantisipasi serangan msuh-musuh Islam.
Wallaahu a’lam
10 Desember 2007
Weekly Interview
Ar Rahmah Media Network
http://www.arrahmah.com
The State of Islamic Media