LOMBOK (Arrahmah.com) – Yayasan Takmir Pendidikan (YTP) Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) menyelenggarakan wisata ibrah ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin hingga Kamis, 25-28 Agustus 2014,.
Wisata diikuti 19 orang yang terdiri pengurus ABIM dan lembaga-lembaga afiliasinya. Misalnya Timbalan Presiden ABIM Mohd Naim Mohd Noor, Ketua YTP Abdul Rahman Yasin, dan Ketua Koperasi Belia Samsuddin Zainal. Sejumlah mantan aktivis ABIM yang kini menjadi anggota Wadah (lembaga senior setelah ABIM) juga turut serta. Sebagian dari mereka juga membawa keluarganya.
Selama di Pulau Seribu Masjid, para wisatawan dipandu Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Provinsi NTB yang diketuai Ustadz Muharrar. Direktur LAZIS Dewan Dakwah Pusat Ustadz Ade Salamun juga menyertai mereka.
Wisata dimulai dengan bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Nurul Hakim di Kediri, Lombok Barat, yang dipimpin Tuan Guru Shofwan Hakim. Setelah berdialog dengan para santri, rombongan dijamu makan siang di rumah Tuan Guru.
Kunjungan ke pondok juga dilakukan pada Rabu (27/8) tatkala rombongan ke Lombok Utara, yakni ke Pesantren Nurul Hakim dan Bayanul Huda di Bayan. Para peserta mengaku sangat terkesan dengan penyambutan tuan rumah. Selera mereka dimanjakan oleh hidangan khas setempat yang diproduksi unit usaha pesantren.
Di Lombok Utara, tetamu dari jiran juga singgah ke Dusun Segenter yang merupakan situs cagar budaya. Di sini mereka berdialog dengan Ustadz Suhardi, da’i Dewan Dakwah yang sejak 1989 membina komunitas Suku Sasak di kaki Gunung Rinjani tersebut.
Para wisatawan terkesan sekali dengan perjuangan Ustadz Suhardi, yang telah menghadirkan bantuan bagi warga Segenter seperti pipanisasi air bersih dari mata air Rinjani, Madrasah Miftahul Ulum, usaha peternakan rakyat, dan masjid.
Secara spontan, Ketua Kafilah Ustadz Mohd Naim mengajak peserta untuk menghimpun donasi. Bantuan diserahkan kepada Ustadz Suhardi untuk keperluan madrasah yang dirintisnya bersama kader lokal.
Pada Selasa malam, peserta wisata dijamu Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (Dr Zainul Majdi) di rumah dinasnya di Mataram. Sebagai bentuk penghormatan, para tamu saat itu mengenakan busana adat Malaysia walaupun acaranya bersifat informal.
Kafilah juga sempat menjenguk kawasan wisata Gili Trawangan dan Senggigi. Usai melihat-lihat suasana di sana, mereka berharap pemerintah setempat dan DDII dapat segera menghidupkan wisata syariah. NTB memang salah satu dari 9 provinsi yang sudah dicanangkan sebagai destinasi wisata syariah nasional.
Ustadz Mohd Naim mengungkapkan, sebenarnya masih banyak yang ingin mengikuti wisata ibrah ini. Namun, terkendala jadwal yang tidak pas dengan liburan mereka.
Untuk itu, akan diselenggarakan Wisata Ibrah Lombok II pada tahun ini juga. ”Insya Allah Wisata Lombok II akan kami selenggarakan bersama Dewan Dakwah pada akhir November tahun ini,” kata Mohd Naim yang alumnus Universitas Al Azhar Kairo dan beristrikan orang Indonesia. (azmuttaqin/nurbowo/arrahmah.com)