JAKARTA (Arrahmah.com) – Abdurrahman Ayub, salah satu pembicara yang diundang dalam bedah buku “Ya… Mereka Memang Thaghut” tidak datang untuk menghadiri acara tersebut dan sempat menjadi tanda tanya bagi peserta acara.
Menjelaskan hal tersebut salah satu panitia kegiatan, Ustadz Son Hadi mengatakan, bahwa pihak panitia memang sudah mengundang Abdurrahman Ayub. Rencananya dia sebagai pembicara cadangan, apabila para pembicara lain tidak dapat menghadiri acara tersebut.
“Beliau memang kita undang, tapi lucunya saya dengar dia tulis di internet bahwa dia tidak pernah diundang, nanti kita minta teman-teman panitia untuk mengecek kebenarannya,” kata Ustadz Son Hadi seusai acara bedah buku kepada arrahmah.com, Jakarta, Ahad (11/3).
Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari berbagai sumber, pada tanggal 26 Februari 2012 sekitar pukul 16:35, panitia mendatangi rumah kediaman Abdurrahman Ayyub di Jln. Jombang Raya, RT 04/RW 05 No.12, Kel. Pondok Kacang, Kec. Pondok Aren, Tangerang Selatan, untuk memberikan undangan dan deskripsi Al-Tsauroh dan buku yang akan dibedah.
Setelah beliau membaca deskripsi Al-Tsauroh pihak panitia menjelaskan tentang bagaimana dan kenapa buku ini dibedah, beliau pun tertarik untuk menjadi salah satu pembicara di acara tersebut dan beliau pun memastikan diri untuk hadir.
Namun, saat dikonfirmasi lagi oleh panitia menjelang hari pelaksanaan, pihak panitia mendapat SMS pembatalan sepihak dari Abdurrahman Ayyub. Tepatnya tanggal 8 Maret 2012, sekitar pukul 07:52. Isi SMS tersebut ialah, “Afwan akhi, saya tidak dapat hadir di TIM/Taman Ismail Marzuki (tempat acara akan di gelar), saya sudah baca pembicaranya, tidak ada Abu Rusydan dan Ja’far Umar Tholib, dan kamu tidak info kan kepada saya”.
Padahal menurut panitia dalam menjelaskan tentang deskripsi acara bedah buku tersebut di kediamannya, panitia tidak menjanjikan Abu Rusydan dan Ja’far Umar Tholib sebagai pembicara.
Akhirnya panitia mencoba berdiskusi dengan Abdurrahman Ayyub melalui telepon, dengan opsi menghadirkan Abu Rusydan dan Ja’far Umar Tholib. Tapi tetap saja beliau tidak mau menghadiri acara tersebut dengan alasan, “Afwan tidak bisa, barusan juga saya ada acara keluarga tanggal tersebut”.
Abdurrahman Ayub adalah sosok yang menjadi pusat pembicaraan akhir-akhir ini dan sering dijadikan sebagai pembicara dalam acara yang disponsori BNPT seperti acara menagkal radikalisme di kampus UI Depok, bersama Nasir Abbas.
Sebagaimana diberitakan, dalam kunjungannya ke penjara membesuk Ustadz Abu Bakar Ba’asyir, dia berdialog dengan Ustadz Abu dan dalam dialog tersebut Abdurrahman Ayyub sangat membela Nasir Abbas yang telah dikafirkan ustadz Abu Bakar Ba’asyir, lebih dari itu Abdurrahman Ayyub juga menyatakan bahwa negara Indonesia adalah negara Islam.
Sosok yang pernah menjadi petinggi JI (Jamaah Islamiyah) Mantiqi Australia ini awalnya bersedia hadir saat dihubungi panitia bedah buku dari Al Tsauroh Institute 25 Februari 2012 sekitar pukul 16:13 lewat telpon. (bilal/arrahmah.com)