RAMALLAH (Arrahmah.com) – Presiden Palestina Mahmoud Abbas memperingatkan pemerintah AS dan ‘Israel’ agar tidak mencaplok bagian mana pun dari Tepi Barat.
Berbicara pada pertemuan pemerintah yang diadakan melalui konferensi video, Selasa (21/4/2020), Abbas menekankan bahwa meskipun Otoritas Palestina (PA) sibuk melawan virus korona, perhatian utama Palestina tetap mengakhiri pendudukan ‘Israel’ dan mendirikan negara Palestina yang merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.
Presiden menggarisbawahi bahwa Palestina bertekad untuk menolak dan menghadapi apa yang disebut “kesepakatan abad ini” dengan rencana perdamaian AS yang mengusulkan aneksasi wilayah Palestina.
Jika pencaplokan dilakukan, maka Abbas bersumpah pihaknya “akan mengambil tindakan segera”, tanpa menjelaskan lebih lanjut tindakan apa saja yang ia ambil.
Para pejabat Palestina mengatakan bahwa maksudnya semua perjanjian yang ditandatangani dengan ‘Israel’ akan dibatalkan.
Beberapa hari yang lalu, sekretaris jenderal Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Saeb Erekat, memperingatkan bahwa setiap langkah ‘Israel’ untuk mencaplok setiap bagian, bahkan sebagian kecil dari Tepi Barat, akan dengan jelas dan segera berarti akhir dari semua perjanjian dengan ‘Israel’ dalam segala bentuknya.
Selain itu, Abbas menuduh ‘Israel’ gagal mengambil tindakan untuk berurusan dengan pekerja Palestina di wilayah-wilayah pendudukan di tengah pandemi COVID-19.
“Kami ingin mereka tidak menjadi sumber infeksi, dengan mendesak mereka untuk tinggal di rumah dan melakukan tes jika mereka melihat gejala timbul,” katanya, seraya menambahkan bahwa tidak ada upaya yang dilakukan untuk melindungi Palestina dari virus.
Dia menambahkan bahwa diskusi masih berlangsung dengan ‘Israel’ untuk memungkinkan pekerja Palestina kembali ke rumah mereka.
Abbas juga memuji upaya pemerintah untuk menahan dampak virus corona, termasuk penyediaan peralatan yang diperlukan untuk memerangi virus.
Sementara itu, Perdana Menteri Mohammad Shtayyeh menegaskan bahwa pemerintah akan melaksanakan semua instruksi yang dikeluarkan oleh presiden.
Dia mengatakan bahwa pemerintah berdiri di belakang Abbas dalam semua sikap politiknya tentang semua masalah tersebut, terutama yang berkaitan dengan pencaplokan dan “kesepakatan abad ini”. (Althaf/arrahmah.com)