YERUSALEM (Arrahmah.com) – Presiden Mahmoud Abbas mengumumkan bahwa Palestina akan mempertimbangkan kembali kesepakatan dan pemahaman yang dicapai dengan “Israel” dan AS, jika “Israel” mencaplok bagian-bagian Tepi Barat yang diduduki.
“Kami akan meminta pemerintah Amerika dan “Israel” bertanggung jawab atas semua konsekuensinya,” kata Abbas.
Pengumuman yang disiarkan televisi itu muncul setelah Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyatakan pemerintah “Israel” yang baru memiliki “hak dan kewajiban” untuk memutuskan apakah dan bagaimana mereka ingin menerapkan kedaulatan atas Tepi Barat yang diduduki selama kunjungan satu hari ke “Israel”.
“Saya mengingatkan mereka bahwa, pada akhirnya, ini adalah keputusan ‘Israel’,” kata diplomat top AS dalam sebuah wawancara dengan harian “Israel” Hayom. “Mereka akan memiliki hak dan kewajiban untuk membuat keputusan tentang bagaimana mereka akan melakukannya.”
Namun, Pompeo mencatat masalah ini rumit dan membutuhkan koordinasi dengan Washington, yang telah membentuk tim bersama dengan “Israel” untuk memetakan garis wilayah baru di Tepi Barat sesuai dengan rencana Timur Tengah Trump.
Abbas menuduh “Israel” membatalkan perjanjian yang telah dicapai dengan pihak Palestina.
Dia juga mencatat bahwa “Israel, yang didorong oleh AS”, berencana untuk mencaplok tanah di Palestina, terutama di Yerusalem Timur dan Lembah Yordania.
“Fakta ini akan memaksa kita untuk mempertimbangkan kembali semua perjanjian dan pemahaman yang telah dicapai dengan status pendudukan atau dengan AS,” tambah Abbas.
(fath/arrahmah.com)