RAMALLAH (Arrahmah.com) – Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas mengundurkan diri pada Sabtu (22/8/2015) sebagai kepala Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina, ungkap seorang pejabat, sebagaimana dilansir oleh Al Bawaba.
Wassel Abu Yussef mengatakan bahwa lebih separuh dari komite yang berjumlah 18 anggota itu juga telah mengundurkan diri.
Menurut Channel 2, 11 dari 18 anggota komite eksekutif PLO, termasuk Abbas sendiri, memilih untuk mengundukan diri, yang kemudian akan menjamin pemilu baru.
Abbas dan sembilan anggota Komite Eksekutif PLO mundur dalam upaya memaksa Dewan Nasional Palestina (PNC), Parlemen Palestina di pengasingan, segera bersidang.
Ghassan Shakaa, salah satu dari kesembilan anggota yang mundur, mengatakan kepada Xinhua bahwa pengunduran diri tersebut diajukan dalam suatu pertemuan komite yang diselenggarakan di Ramallah, Tepi Barat Sungai Jordan, dan dipimpin oleh Abbas.
“Saleem Zanoon, Ketua PNC yang tinggal di Amman, Jordania, menerima pengunduran diri Presiden Abbas dan sembilan anggota Komite sesuai peraturan,” kata Shakaa.
“Pengunduran diri presiden komite eksekutif Mahmud Abbas dan lebih dari separuh dari anggotanya telah menciptakan kekosongan hukum, dan oleh karena itu Dewan Nasional Palestina telah meminta untuk bertemu dalam satu bulan untuk memilih komite eksekutif baru,” kata Yussef kepada AFP.
Langkah ini tidak mempengaruhi posisi Abbas sebagai Presiden Otoritas Palestina, tetapi mencerminkan adanya ketidakpuasan dan faksionalisme yang berkembang dalam politik Palestina.
(ameera/arrahmah.com)