TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Pada Kamis (4/4/2013), Presiden Mahmoud Abbas mengatakan bahwa “Israel” bertanggung jawab penuh atas eskalasi di Tepi Barat dengan mendestabilisasi keamanan melalui pembunuhan demonstran yang melakukan aksi damai, seperti dilansir PNN pada Jumat (5/4).
Abbas mengatakan dalam sebuah pernyataan selama pertemuan Dewan Revolusioner Fatah bahwa “Israel” tampaknya berusaha untuk memulai kekacauan di Palestina karena “tidak mungkin protes damai menyebabkan dua orang gugur, Allah tahu apa yang akan terjadi nanti!”
Dia mengatakan bahwa kekerasan-kekerasan tersebut menunjukkan bahwa “Israel” berusaha untuk membuat situasi keamanan menjadi tidak stabil karena, “jika itu berkaitan dengan keamanan maka mereka tidak akan menggunakan kekerasan terhadap pengunjuk rasa.”
Tentang pembunuhan dua remaja di Tulkram pada Rabu (3/4) dan gugurnya para tahanan di penjara-penjara “Israel”, Abbas mengatakan bahwa “Israel” bertanggung jawab atas apa yang terjadi hari ini, besok dan lusa.
Dia berkomentar tentang apa yang telah beredar di media “Israel” tentang kemungkinan pecahnya Intifadah ketiga, ia mengatakan: “Tampaknya mereka ingin situasi ini sampai ke titik itu! Tampaknya mereka ingin menghindari kewajiban tertulis mereka!”
Abbas mengatakan bahwa meskipun Otoritas Palestina sudah memegang komitmen untuk keamanan dan stabilitas, “Israel” malah menggunakan kekuatan berlebihan terhadap demonstran Palestina yang damai dan menekan protes damai, “yang tidak dapat diterima sama sekali.”
“Tampaknya mereka tidak ingin mencapai langkah-langkah menuju perdamaian dan tidak ingin berkomitmen menerapkannya dan inilah hasilnya,” kata Abbas.(banan/arrahmah.com)