TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Pasca Menteri Urusan Pemukiman Palestina dan Pengawasan Tembok (zionis) Ziad Abu Ain gugur dianiaya dan ditembak secara brutal oleh militer zionis, Presiden Mahmoud Abbas menegaskan untuk menhentikan semua kerja sama keamanan dengan “Israel” penjajah, sebagaimana dilansir CNN, Rabu (10/12/2014).
Abu Ain meninggal setelah dipukuli dan ditembak secara biadab oleh sejumlah tentara penjajah Zionis saat bentrokan yang terjadi di Desa Turmusa’iyya, timur Ramallah, Palestina, Rabu kemarin (10/12). Abu Ain sempat dilarikan ke rumah sakit di Ramallah, namun kondisinya sangat kritis akibat komplikasi luka pukul dan tembak, serta terlalu banyak menghirup gas air mata yang ditembakkan pasukan zionis saat bentrokan berlangsung.
Presiden Abbas menetapkan tiga hari waktu berkabung dan menyatakan penghentian semua kerja sama keamanan dengan zionis penjajah. “Abbas telah menghentikan kerja sama keamanan antara Palestina dengan ‘Israel’,” demikian Anggota Eksekutif Senior PLO, Hanan Ashrawi, menegaskan, sebagaimana dikutip CNN, Rabu (10/12).
Ashrawi sendiri meminta investigasi international atas kematian Abu Ain setelah diserang dan dianiaya oleh militer zionis, Rabu kemarin.
Sementara itu, seorang komandan senior zionis Ya’alon menyangkal berita yang menyebutkan bahwa Otoritas Palestina menghentikan koordinasi keamanan dengan penjajah Zionis.
Hal tersebut disampaikannya dalam wawancara dengan TV2 zionis, Rabu (10/12). Dia mengatakan, “Sejauh ini koordinasi keamanan berjalan dengan baik sampai sekarang. Tidak ada tanda-tanda untuk dihentikan sampai detik ini,” sebagaimana dikutip PIP.
Dia mengklaim kematian Abu Ain disebabkan oleh karena dia tidak tahan terkena tembakan gas air mata dan meriam suara sehingga ia mengalami serangan jantung yang berakibat pada kematiannya.
Sebagai antisipasi terhadap memanasnya situasi pasca gugurnya Ziyad Abu Ain, komandan senior zionis ini menyatakan bahwa pasukan militer zionis telah meningkatkan level siaga di wilayah Tepi Barat. (adibahasan/arrahmah.com)