YERUSALEM (Arrahmah.com) – Beberapa kelompok hak asasi manusia melemparkan tuduhan pada Otoritas Palestina karena membantu menyembunyikan kejahatan perang Israel untuk melawan draf proposal PBB mengenai kejahatan perang bangsa Zionis tersebut di Jalur Gaza.
Ratusan warga Palestina berdemonstrasi di beberapa tempat di Jalur Gaza setelah Otoritas Palestina menunda untuk memberikan dukungan terhadap laporan Goldstone Dewan HAM PBB yang berisi laporan kekejian perang yang dilakukan oleh Israel terhadap warga Gaza, sebagaimana dilansir dalam The Jerusalem pada Sabtu (3/10).
Beberapa di antara organisasi pembela HAM yang berdemonstrasi itu bahkan ada yang menyatakan bahwa para pemimpin Otoritas Palestina takluk di bawah tekanan AS.
Sementara itu, anggota Otoritas Palestina, Fatah, mengutuk demonstrasi tersebut dan segera menyeru pertemuan darurat dari Komite Pusat Fatah untuk mendiskusikan isu tersebut.
Pada hari Jumat (2/10), PBB melakukan pemungutan suara atas resolusi yang akan mengecam penolakan Israel untuk bekerjasama dengan bagian penyelidikan kejahatan perang PBB, tapi pemilihan tersebut dihentikan setelah Abbas mencabut dukungan terhadap resolusi.
Para pejabat Palestina menjatuhkan dukungan mereka pada usulan AS yang justru mengecam opsi pertama karena menurut AS hal tersebut justru akan membuat Israel kemungkinan akan menjauh dari perundingan damai.
Laporan yang dikeluarkan oleh penyelidik hak asasi manusia PBB, Richard Goldstone, benar-benar berisi kritik keras terhadap serangan ofensif Israel selama 22 hari di Jalur Gaza dan meminta para pejabat Israel dituntut atas kekejian tersebut. (althaf/thejrslm/prtv/arrahmah.com)