MANILA (Arrahmah.com) – Otoritas Filipina mengungkapkan pada Rabu (26/1/2011) bahwa mortir 81mm yang digunakan dalam pemboman di sebuah bus di Metro Manila di mana pakar keamanan Filipina yakin merupakan karya kelompok Abu Sayyaf yang berbasis di Mindanao.
Deputi Direktur Jenderal Nicanor Bartolome, kepala dari komando kepolisian Metro Manila, menegaskan mortir merupakan komponen utama dalam alat peledak yang ditanam dan menggunakan ponsel untuk memicu ledakan.
Otoritas melaporkan jumlah korban tewas akibat pemboman itu naik menjadi lima orang dengan 13 lainnya terluka. Polisi dan pasukan militer kafir Filipina meningkatkan kewaspadaan dan menyorot keamanan di wilayah padat seperti terminal bis, bandara, pelabuhan dan mall, khususnya di Metro Manila.
“Penggunaan mortir 81mm merupakan tanda tangan atau ciri Abu Sayyaf atau anggota kelompok Al Khobar dalam serangan bom di Mindanao,” ujar seorang ahli keamanan.
Namun sejauh ini, Abu Sayyaf sendiri belum mengeluarkan statemen apapun terkait serangan tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)