TEL AVIV (Arrahmah.com) – Pembatasan di Jalur Gaza akan terus berlangsung hingga tentara Israel yang ditangkap, Kopral Gilad Shalit, dibebaskan, sebagaimana dilaporkan dalam radio Israel.
Shalit ditangkap oleh mujahidin Palestina pada 24 Juni 2006 sebagai respon atas serangan Israel ke Jalur Gaza beberapa hari sebelumnya.
Siaran radio itu melaporkan pada Selasa (4/8) bahwa selama penahanan terhadap tentara Israel itu dilakukan, pemerintah kafir Israel tidak akan pernah mau berkompromi dengan rencana United Nations Relief and Works Agency (UNRWA) untuk membangun kembali Gaza.
Rencana itu mencakup pemberian jutaan dolar bantuan untuk menangani pembangunan kembali beberapa fasilitas dan rumah-rumah yang dihancurkan Israel selama serangan 23 harinya di wilayah Palestina awal tahun ini.
Radio itu mengklaim bahwa Hamas sengaja mempertahankan kondisi buruk di Gaza dengan pura-pura tidak mau menanggapi ultimatum Israel.
Menanggapi hal tersebut, Hamas mengatakan bahwa pihaknya telah beberapa kali mengajukan permohonan pembebasan warga Palestina yang ditahan di penjara Israel untuk kemudian ditukar dengan Shalit, namun Israel tidak pernah sedikit pun menggubrisnya.
Dalam sebuah kesepakatan sepihak, perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyatakan dalam beberapa kesempatan bahwa kekejian Israel terhadap Gaza dan 1,5 juta warga Yahudi yang merampas tanah Palestina tidak akan pernah berhenti selama tidak adanya penyelesaian atas kasus Shalit. (Althaf/prtv/arrahmah.com)