YERUSALEM (Arrahmah.com) – Sebuah jaringan kejahatan AS-Israel berkonspirasi untuk menipu otoritas dinas pajak AS sejumlah puluhan juta dollar selama paling sedikit 5 tahun, menurut dokumen pengadilan AS dan Israel yang dilayangkan pada hari Senin kemarin.
Para tersangka mengirimkan ribuan berkas tipuan untuk para penerima pajak kembali atas nama tahanan di penjara-penjara federal, tanpa sepengetahuan para narapidana, menurut sebuah dakwaan yang diberkaskan di Chicago. Mereka kemudian mencuci uang tersebut melalui berbagai rekening bank Israel, ujar para pihak berwenang.
Dua orang Amerika dan tujuh orang Israel dibawa ke pengadilan Tel Aviv untuk sebuah persidangan pada hari Senin dalam hubungannya dengan kasus tersebut. Warga AS lainnya telah ditahan di Chicago dan bagian lain di seluruh AS.
Pria yang tertuduh memimpin lingkaran kriminal itu, Marvin Berkowitz, 62, melarikan diri dari AS ke Israel pada tahun 2003, menurut pihak Israel dan telah lama tinggal di Yerusalem.
Dakwaan di Amerika menyatakan bahwa para tersangka mencari untuk mendapatkan lebih dari $35 juta dollar dari pemasukan pajak pengembalian federal dan negara. Penyelidik Israel mengetakan mereka menemukan hampir sekitar $12 juta pajak pengembalian di akun bank Israel yang dikontrol oleh Berkowitz dan antek-anteknya.
Berkowitz dicurigai mengatur sekitar minimal $800.000 dalam pajak kembali untuk dibayarkan, atau untuk keuntungan, lebih dari delapan anggota ‘keluarga’ penjahat tersebut, termasuk dua orang anak yang ditahan di AS.
Pejabat federal mengatakan bahwa pria-pria tersebut telah mencuri pajak kembali dengan menggunakan 3.300 narapidana federal. Berkowitz, dijatuhkan sebanyak enam dakwaan, termasuk merekrut dan membayar yang lainnya untuk berpindah-pindah dari satu pengadilan federal untuk mencari tahu dan mengumpulkan data-data serta informasi pribadi mengenai para narapidana, temasuk nomor jaminan sosial mereka.
Kasus orang-orang Israel ini merupakan hasil dari sebuah penyelidikan dalam samaran yang telah berlangsung selama berbulan-bulan oleh unit penipuan nasional Israel yang bekerja sama dengan pemerintah AS, ujar polisi Israel pada hari Senin.
Bulan lalu, 11 orang Israel juga telah ditahan dan dituduh atas penipuan jutaan dollar dengan menelpon beberapa orang lanjut usia AS dari sebuah kantor di Tel Aviv dan mengatakan pada mereka bahwa mereka telah memenangkan lotre dan harus membayar pajak di muka.
Dan sebelumnya, dalam sebuah kasus korupsi yang menghebohkan AS, melibatkan di dalamnya beberapa Rabbi yang terlibat jaringan pencucian uang terpisah yang dioperasikan oleh rabbi dengan sirkulasi antara Brooklyn, Deal, New Jersey, dan Israel, kata pihak berwenang. Seorang Informan yang melakukan penyamaran membantu penyelidik menembus jaringan luas di Brooklyn, yang merupakan pusat Syirian Jewish Community. Mereka mencuci sekitar $ 3 juta untuk saksi yang sedang dalam penyamaran antara Juni 2007 dan Juli 2009, pihak berwenang mengatakan.
Rabbi yang didakwa dari pencucian uang itu adalah Saul Kassin, kepala Rabi dari Syirian Jewish Synagogue di Brooklyn; Eliahu Ben Haim, Rabi utama dari sinagog di Deal; Edmund Nahum, Rabi dari sinagog lain di Deal, dan Mordchai Fish, seorang pendeta Yahudi di sinagoga di Brooklyn.
Penangkapan para rabbi tersebut sempat menuai protes dari komunitas Yahudi Aleppo-Syrian di New York dan New Jersey, demikian menurut Yitzhak Kakun, ketua editor harian Yom Le’Yom.
“Ada kecurigaan bahwa FBI sengaja berusaha menahan sebanyak mungkin rabbi dalam waktu bersamaan untuk mempermalukan mereka,” ujarnya. (Althaf/swm/nyt/arrahmah.com)