BAGHDAD (Arrahmah.com) – Dengan dalih masih dibutuhkan di negara Irak, Perdana Menteri Irak mengakui bahwa tentara AS akan terus berada di Irak hingga tahun 2011 mendatang.
Di bawah persetujuan tentara AS-Irak, tentara AS harus menarik seluruh pasukannya dari negeri tersebut maksimal 31 Desember 2011 mendatang.
Tapi Nouri al-Maliki mengatakan, “hubungan antara AS dan Irak adalah hubungan kerjasama yang berdasarkan persetujuan.”
“Jika Irak masih membutuhkan latihan dan dukungan AS, kami akan memberikannya, semuanya berdasarkan kebutuhan Irak,” lanjutnya.
Komentarnya menandai terjadinya pergeseran pada posisinya dan datang sebulan setelah tentara AS meninggalkan kota-kota besar Irak, menyerahkan “keamanan” kepada tentara nasional.
Perubahan Pendirian
Rob Reynolds, salah satu koresponden Al-Jazeera mengatakan, “Pemerintah Irak dan Maliki mengatakan bahwa tentara nasional Irak telah terlatih dan diperlengkapi dengan senjata memadai untuk mengatasi masalah keamanan nasional. Tapi di waktu yang sama, keduanya, Maliki dan Obama mengatakan bahwa jika terdapat masalah, Irak dapat menghubungi AS untuk dimintai bantuan.”
Al-Maliki mendeklarasikan hari libur nasional di Irak pada 30 Juni lalu ketika tentara AS mulai meninggalkan kota-kota beras di Irak dan kembali ke barak mereka, ia mengatakan penarikan mundur adalah salah satu langkah kunci untuk menstabilkan kedaulatan Irak.
Tenggat Waktu Yang Berubah
Keinginan munafikin Al-Maliki yang nyata-nyata ingin tentara AS tetap berada di Irak hingga 2011 datang setelah ia bertemu dengan Barack Obama di Gedung Putih.
Dalam pidatonya Obama mengatakan : “Kami akan melanjutkan memberikan pelatihan dan dukungan untuk tentara Irak yang memungkinkan.”
“Kami akan menarik mundur seluruh pasukan dengan strategi kami, seluruh tentara AS akan ditarik dari Irak pada akhir 2011,” lanjutnya. (haninmazaya/alj/arrahmah.com)