LONDON (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Inggris mengatakan tentaranya akan terus dipertahankan di Afghanistan.
Berbicara dalam sebuah siaran militer pada Minggu (12/7), Gordon Brown mengakui bahwa musim panas kali ini adalah masa-masa yang sangat sulit dan pasti akan terus berlanjut.
“Kami akan membuat sebuah kemajuan….. dan memperlihatkan tanda-tanda kesuksesan,” sesumbarnya seperti melupakan keadaan kritis yang dialami AS dan Inggris di Afghanistan khususnya di provinsi Helmand.
Komentarnya datang setelah 15 tentara kafir Inggris tewas dalam beberapa hari berturut-turut sebagai hasil dari pertempuran melawan mujahidin Imarah Islam Afghanistan.
Para ahli militer telah mengkritisi pemerintah, mengatakan tentara Inggris di Afghanistan akan mengalami banyak pukulan telak karena ketiadaan peralatan perang yang benar sebagai pendukung.
Tamparan Dahsyat
Tom King, mantan Menteri Pertahanan Inggris mengatakan ketiadaan dukungan udara yang memadai merupakan penyebab meningkatnya kematian tentara Inggris di Afghanistan.
“Beberapa peralatan militer bahkan menjadi tamparan mematikan di sana,” ujarnya.
“Yang benar-benar dibutuhkan di sana adalah helikopter.”
5.000 tentara Inggris di Helmand hanya memiliki 10 helikopter Chinook dibanding dengan tentara AS yang memiliki sekitar 120 helikopter di pusat dan selatan provinsi.
Tentara Inggris yang melakukan patroli di darat sangat beresiko mendapatkan serangan bom ranjau.
Amadshah Aamadzai, mantan Perdana Menteri Afghanistan mengatakan bahwa operasi di Helmand hanya menghasilkan kecelakaan, pembunuhan dan pertumpahan darah.
“Solusi satu-staunya adalah memulai pembicaraan damai. Tidak ada satupun yang dapat meneruskan perang, tidak Amerika, tidak Afghan juga tidak Taliban,” ujarnya.
“Ini waktu yang tepat untuk kedua belah pihak memulai pembicaraan dan membicarakan mengenai perdamaian,” lanjut munafikin Aamadzai. (haninmazaya/alj/arrahmah.com)