SRINAGAR (Arrahmah.com) – Sebuah aksi demonstrasi besar terjadi pada hari Kamis (9/7) di beberapa wilayah Trehgam. Demonstrasi tersebut merupakan tindakan kecaman atas pelecehan yang menimpa seorang mahasiswa remaja muslimah oleh tentara India yang kemudian meninggal karenanya.
Tentara India menculik remaja muslimah itu pada Rabu (8/7), menganiaya dan memperlakukannya dengan kasar.
Tak lama kemudian, ia ditemukan dalam kondisi yang kritis dan segera dilarikan ke rumah sakit.
Berita tentang dilecehkannya seorang gadis oleh tentara tersebut segera menyebar dan warga yang mendengarnya geram, marah, dan segera turun ke jalan dan nyaring meneriakkan slogan anti-India dan pro-pembebasan.
Insiden di Trehgam tersebut muncul di tengah-tangah maraknya kemarahan muslim Kashmir mengenai pelecehan dan pembunuhan dua orang muslimah di Shopian, yang telah menginjak hari ke-40 namun tak kunjung memperoleh penyelesaian.
Pimpinan APHC, Mirwaiz Umar Farooq, Syed Ali Gilani, Agha Syed Hassan Al-Moosvi dan Farooq Siddiqi mengutuk kekejian yang dilakukan tentara India atas muslimah Kashmir sebagai senjata untuk menekan gerakan pembebasan yang terus berlangsung.
Di sisi lain, bentrokan terjadi antara para peserta demonstrasi dengan polisi India di wilayah Bemina, Parimpora, Batamaloo, dan Tengpura di Srinagar.
Siaga malam ditetapkan oleh pemerintah munafik Kashmir di seluruh kota Maisuma, dengan menyebarkan banyak pasukan yang tidak lain adalah untuk mencegah tetap berlangsungnya demonstrasi anti-India. Semua perusahaan, lembaga pendidikan dan kantor pemerintahan serta jalur lalu lintas ditutup.
Kekerasan terhadap kaum muslim Kashmir terus terjadi. Tentara India semakin brutal dan keji menduduki tanah yang dihuni oleh mayoritas muslim tersebut. (Althaf/arrahmah.com)