WASHINGTON (Arrahmah.com) – Jumlah pasukan AS yang dikirim ke Afghanistan selatan sudah cukup banyak untuk merebut dan mengendalikan wilayah tersebut yang saat ini ada di bawah kontrol Taliban, kata pejabat militer AS hari Minggu (5/7).
“Kami memiliki cukup pasukan di sana sekarang, tidak hanya untuk membersihkan tapi juga untuk terus mengendalikan daerah itu. Jadi kita bisa membangunnya kembali setelah itu. Inilah strateginya,” kata Laksamana Michael Mullen, pimpinan Staff Gabungan, terlalu percaya diri kepada CBS.
Sejumlah 4.000 marinir melancarkan operasi dengan jangkauan yang sangat luas pada hari Kamis (2/7) di provinsi Helmand, salah satu tempat pertahanan mujahidin Taliban. Petinggi tentara salibis AS itu menyebutnya sebagai operasi signifikan pertama dan satu-satunya sejak Presiden Barack Obama memutuskan untuk menambah 21.000 pasukan AS ke Afghanistan dalam rangka bertempur melawan mujahidin Taliban yang bersekutu dengan Al-Qaidah.
Washington mengirimkan pasukan tambahan salah satunya untuk memfasilitasi pembangunan dan perbaikan pemerintahan setempat yang menurut AS diperlukan untuk meraih simpati dan memutus dukungan yang selama ini diberikan penduduk setempat untuk Taliban.
Namun, Mullen memperingatkan, “Saya menduga semua itu akan sulit untuk sementara waktu.”
Kekerasan terus terjadi di Afghanistan. Delapan tahun sudah tentara salibis ‘penjaga perdamaian’ itu berada di Afghanistan ternyata tidak memberikan keberhasilan apa-apa bagi rakyat Afghan. Karena keberadaan mereka hanya salah satu upaya untuk merebut tanah Afghanistan yang kaya akan minyak dan juga untuk menganiaya kaum muslimin di sana, dengan dalih memburu mujahidin Taliban dan al-Qaidah. (Althaf/afp/arrahmah.com)