ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Bukan Zardari kalau tidak menjilat. Presiden munafik Pakistan ini kembali buat ulang. Ia meniup terompet perseteruan dengan kepala angkatan militernya dan membantah bahwa Taliban, bukan India, yang merupakan ancaman terbesar negaranya.
Zardari memperlihatkan bahwa kekhawatirannya perlu ditepis dengan rencananya memindahkan tentara dan pesawat tempurnya yang disebarkan di perbatasan India-Pakistan dan memposisikan mereka melawan mujahidin Taliban dan al-Qaeda yang menurutnya menciptakan kekacauan di Pakistan.
Munafikin lainnya, pimimpin militer Jenderal Ashfaq Kiyani, yang terjebak adu argumen mengenai perebutan kekuasaan dengan Zardari, menentang rencananya, menurut harian Inggris The Daily Telegraph pada Jumat (26/6), yang mengatakan bahwa perwira tentara senior ini mengkhawatirkan rencana munafik Zardari yang akan memberikan keleluasaan pada India untuk melakukan tekanan dan berbagai macam aksi penjajahan lainnya terhadap Pakistan.
Komentar Zardari yang mengatakan India (yang saat ini jelas-jelas sedang berusaha keras untuk menjadi negara yang kuat sebagaimana halnya China) bukan lagi ancaman militer bagi Pakistan dan ancaman yang luar biasa terdapat dari mujahidin Taliban, bermotif bahwa Zardari ingin menciptakan perbaikan dalam hubungan yang sempat membeku antara India dan negara yang dipimpinnya, kata laporan.
Selama pertemuan dengan pejabat Uni Eropa di Brusel awal minggu ini, Zardari mengatakan, “saya tidak menganggap India sebagai ancaman militer. India adalah kenyataan, Pakistan adalah kenyataan, tetapi Taliban adalah ancaman, ancaman internasional bagi kehidupan kita, dan untuk sementara saya merasa harus fokus pada Taliban.”
Mengutip para analis, Zardari diperkirakan tidak akan dapat memenangkan pertempuran dengan Taliban meskipun mengalihkan angkatan perangnya untuk berhadapan dengan para mujahidin. (Arrahmah.com)