ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Mantan perdana menteri Pakistan, Nawaz Sharif, menentang serangan militer pemerintah yang telah direncanakan terhadap para mujahidin di Waziristan selatan.
Berbicara di hadapan simpatisan partainya pada Jumat (19/6), pimpinan Liga Muslim Nawaz Pakistan (PML-N) menegaskan bahwa membuka celah permusuhan terhadap Taliban membutuhkan konsultasi politik.
“Pemerintah harus mengambil semua aspek kehidupan bermasyarakat termasuk politisi, para ulama, dan media sebelum membuat front baru,” kata Sharif.
Sharif yang pernah menjabat sebagai perdana menteri selama dua periode berturut-turut mengatakan bahwa pemerintah harus terlebih dahulu mendiagnosa akar terorisme dan ekstrimisme (yang dimaksud adalah mujahidin) di negaranya sebelum berpikir mengenai solusinya.
“Pemerintah perlu menanggapi akar permasalahan besar dan krisis yang mempertentangkan rakyat dan menekan mereka untuk mengambil metode ekstremis,” lanjutnya.
Ucapan tersebut muncul dua hari setelah Islamabad mengumumkan keputusan peluncuran kembali operasi militer melawan panglima jihad Baitullah Mehsud di barat laut Wazirstan.
Tentara boneka pemerintah telah bertarung melawan mujahidin di lembah Swat, dan wilayah barat laut lainnya. Dalam operasi tersebut, pemerintah mengklaim telah membunuh 1.500 mujahidin Taliban sejak operasi tersebut dimuali 26 April lalu. (Althaf/ptv/arrahmah.com)