(Arrahmah.com) – Emirat Islam Kaukasus mengeluarkan pernyataan yang berisi seruan pada pemerintah Mesir dan rakyat Turki untuk membebaskan para pengungsi Chechnya yang ditahan di negeri tersebut.
Pemerintah Mesir sepertinya berkonspirasi di balik kejahatan dan kekejian mereka dengan menahan para pengungsi Chechnya di negaranya hingga saat ini.
Sebelum kunjungan Presiden AS Barack Obama ke Mesir dalam kerangka rencana baru Timur Tengahnya, Pemerintah Mesir menangkap 198 orang atas dalih “tindakan pencegahan”, sebagian besar di antaranya merupakan warga Kaukasus, empat orang dari mereka dideportasi ke Rusia pada 9 Juni lalu. Seorang warganegara Chechnya yang dideportasi ditahan oleh intelejen Rusia dan dicekal di bandara Rusia.
Pemerintah Mesir juga memutuskan untuk menyerahkan 6 orang Chechnya lainnya pada Rusia, dua orang di antaranya adalah perempuan.
Zena Mustapaeva dan Zalina Tarzaeva, janda dari dua orang yang tewas dalam perang kemerdekaan Chechnya, serta Muhammad Amin Adihajiyev, Usam Ahmedov, Ahmed Azimov dan Maskhud Abdullayev, mahasiswa di Mesir, yang keluarganya ambil bagian dalam perang melawan invasi di Chechnya, ditahan dalam salah satu penjara militer di Mesir sebelum akhirnya diserahkan pada kafirin Rusia.
Pemerintah munafik Mesir telah melanggar Konvensi Internasional dengan menyerahkan para pengungsi Chechnya ke pengacau Pemerintah Rusia. Sang munafik Mubarak menolak untuk memberi klarifikasi seputas deportasi tersebut. Padahal seharusnya, orang-orang tak bersalah itu mendapatkan izin untuk tinggal di tanah saudaranya.
Kondisi kesehatan para pengungsi ini sangat memprihatinkan. Selain itu, munafikin Mesir menghalangi mereka dikunjungi oleh keluarga-keluarga dan pengacara-pengacara mereka.
Organisasi HAM sudah mengumumkan bahwa pengungsi yang dideportasi oleh Azerbaijan ke Rusia teraniaya dan salah seorang dari mereka tewas akibat penyiksaan dalam penjara.
Dan situasi tersebut akan makin memburuk jika para pengungsi itu diserahkan ke tangan Rusia. Masa lalu penyiksaan dan kekejian pimpinan Kadyrov yang didukung oleh Rusia terhadap warga Chechnya sudah cukup membuktikan bahwa mereka akan mengalami situasi yang sama bahkan sangat buruk jika mereka berada di tangan Rusia.
Dalam pernyataannya di salah satu statsiun televisi, presiden Chechnya Ramazan Kadyrov, salah satu kolega Rusia, mengatakan dengan keji, “Dalam kasus apapun anggota keluarga para pemberontak Islam itu akan dieksekusi dan mereka akan dikubur dalam tanah sedalam 3 meter.”
Dan saat ini, pemerintah negeri muslim Mesir malah menyerahkan saudara muslimnya pada orang sadis semacam Rusia. Sungguh menyedihkan.
Bukan hanya itu, munafik Mubarak pun telah memperlihatkan ketidakberpihakannya kepada kaum muslimin melalui penutupan perbatasan antara negaranya dengan Palestina selama invasi Israel ke Gaza. (Althaf/arrahmah.com)