WASHINGTON (Arrahmah.com) – Departemen Pertahanan AS mengkonfirmasi bahwa tentara Amerika telah membuat kesalahan fatal dalam melaksanakan serangan udara di Afghanistan yang pada Mei lalu menewaskan lebih dari 150 warga sipil.
Juru bicara Pentagon Geoff Morrell mengatakan pada Senin (7/6) bahwa Sekretaris Pertahanan Robert Gates sedang memberi keterangan atas penyelidikan dalam insiden tersebut.
“Ada beberapa masalah dengan beberapa taktik, teknik dan prosedur atau… cara pendekatan bantuan udara yang seharusnya sudah dieksekusi dalam kasus ini,” kata Morrell dalam konferensi pers di Washington.
Hampir 150 orang penduduk sipil, termasuk 95 orang anak-anak tewas pada 4 Mei ketika pesawat perang AS menjatuhkan bom di dua desa di daerah Bala Baluk, provinsi barat Farah.
Pihak medis memberi tahu bahwa beberapa korban yang menderita luka itu sudah terkena bahan kimia fosfor putih yang diketahui dapat mengakibatan luka bakar yang cukup parah.
Serangan maut lainnya juga menghiasi hari-hari protes di kota Kabul dan beberapa kota lain di sepanjang Afganistan.
Presiden Afghan Hamid Karzai sudah menuntut — yang katanya sudah dilakukan olehnya secara terus-menerus — Washington menghentikan serangan udara di negerinya.
Washington mengatakan tidak akan mengakhiri serangan semacam itu di Afghanistan yang telah sering menyebabkan jatuhnya korban sipil dalam jumlah yang tidak sedikit.
Selama pertengan Mei, RObert Gates mengatakan bahwa pasukannya akan terus mengandalkan serangan udara tersebut. Ia jjuga menejankan penambahan lebih dari 21.000 tentara AS tidak akan pernah bisa menghentikan perintah untuk beraksi dengan cara seperti ini, demi memberantas gerakan mujahidin Taliban dan al-Qaeda.
“Kami harus melindungi tentara kami,” kata Gates sambil menjelaskan pandangannya mengenai operasi udara yang sangat kontroversial itu. (Althaf/arrahmah.com)