Sebuah roket Israel menghantam kendaraan yang dikendarai juru kamera kantor berita Reuters dan seorang wartawan lokal, dalam operasi serangannya ke kota Gaza.
Juru kamera Reuters yang sedang mengambil gambar, tidak sadarkan diri begitu sebuah roket menghantam kendaraannya, sementara seorang jurnalis lokal mengalami luka serius di bagian kakinya.
Mengomentari peristiwa yang terjadi hari Minggu (27/8), militer Israel menyatakan penyesalannya atas terlukanya kedua wartawan tersebut dan mengatakan tidak ada petunjuk bahwa mobil yang terkena sasaran roket adalah mobil milik pers.
“Selama operasi serangan, ada serangan udara terhadap sebuah kendaraan yang dicurigai yang melaju dengan gerak gerik yang mencurigakan, tepat disisi pasukan dan di antara pos-pos pejuang Palestina,” kata juru bicara militer Israel, Kapten Noa Meir.
“Mobil ini tidak terindentifikasi oleh tentara Israel sebagai kendaraan milik pers. Jika ada wartawan yang terluka, kami menyesalinya,” sambung Meir. Padahal dari puing-puing mobil, jelas terlihat tulisan Reuters di seluruh badan mobil bahkan di atas atap mobil.
Associated Press bahkan menyebutkan, di kendaraan berwarna putih itu bahkan terdapat logo Reuters dan ada tulisan ‘TV’ dan ‘Pers’ dalam bahasa Inggris, Arab dan Hebrew.
Tempat duduk di bagian depan mobil dipenuhi darah, bagian tubuh mobil robek akibat pecahan roket dan salah satu kaca anti peluru kendaraan tersebut hancur berantakan.
Ketua persatuan wartawan lokal, Muhammad Dawdi menyebut serangan Israel itu sebagai ‘kejahatan berdarah dingin.’
Pihak Reuters memastikan juru kameranya yang terkena roket Israel bernama Fadel Shana dan wartawan yang sedang bersamanya adalah wartawan situs lokal bernama Sabbah Hmaida. Selain kedua wartawan tersebut, dua pejalan kaki yang berada di dekat lokasi kejadian juga ikut terluka.
Serangan udara Israel ke Gaza, masih berlanjut hingga hari ini, Senin (28/8). Saksi mata mengatakan, serangan ke utara Jalur Gaza hari ini menewaskan empat anggota keamanan dari Hamas.
Menurut saksi mata, empat orang sedang berdiri di kawasan Shijaiya di kota Gaza ketika tiba-tiba sebuah misil mengenai mereka. Pada dokter Palestina mengatakan, potongan tubuh korban hancur dan terbakar.
Sementara pihak militer Israel mengatakan, dalam sebuah baku tembak, pasukannya berhasil menewaskan tiga pejuang Palestina dan serangan ke kota Gaza yang dilakukan sejak hari Sabtu ditujukan untuk menghancurkan bahan-bahan peledak dan lorong-lorong yang digunakan untuk menyerang wilayah Israel.
Sejak agresi militer Israel ke Jalur Gaza bulan Juni lalu, dengan alasan ingin membebaskan dua serdadunya yang ditawan pejuang Palestina, senjata-senjata Israel sudah membunuh lebih dari 180 warga baik sipil maupun pejuang Palestina.