TURKI (Arrahmah.com) – Menteri luar negeri AS Hillary Clinton menolak klaim Israel bahwa pemerintahan Bush telah mencapai kesepakatan dengan Israel mengenai pemukiman.
“Kami memiliki rekaman negosiasi yang diserahkan secara resmi kepada administrasi Obama dari rezim sebelumnya,” ujar Clinton dalam sebuah konferensi pers bersama dengan menlu Turki Ahmet Davutoglu.
“Tidak ada catatan mengenai persetujuan informal secara lisan maupun tulisan,” tambah diplomat tertinggi AS itu.
Nampaknya sikap AS era George W. Bush terhadap Israel sudah benar-benar berubah sejak Obama resmi menjadi presiden Amerika Serikat.
Pada 2001, Bush menjadikan salah satu petinggi Israel Ariel Sharon sebagai tamu terakhirnya di Gedung Putih. Bush sepertinya membuka tangan lebar-lebar dan menuruti semua yang diinginkan oleh rekan Israelnya itu, mulai dari menyerang Gaza hingga menduduki wilayah Palestina dan membangun benteng pemisah.
Obama kelihatannya kurang memihak ke Israel. Tapi siapa yang tahu bahwa hal itu ada strategi presiden AS kulit hitam pertama untuk mempermudah tercapainya misi-misi Zionis. Karena sebelumnya Obama sendiri telah membuat janji untuk membantu Israel dan diminta melakukan lobi-lobi politik pro-Israel.
Sejak masuk ke kantornya, utusan Obama, George Mitchell, sudah membuat beberapa pertemuan ke beberapa daerah, dalam rangka mendesak Israel untuk membekukan pembangunan pemukiman di tanah Palestina. (Althaf/arrahmah.com)