WASHINGTON (Arrahmah.com) – Pemimpin tertinggi untuk perang di Afghanistan yang baru dipilih, mengatakan dihadapan para senator bahwa dia yakin perang dapat dimenangkan jika propaganda melawan “terorisme” dilakukan dengan cara yang tepat.
“Aku yakin ini dapat dimenangkan, tapi aku tidak berpikir ini akan dimenangkan dengan mudah,” klaim Letjen Stanley McChrystal dihadapan para senator AS.
Dia memprediksikan bahwa kecelakaan yang dialami AS dan sekutunya akan meningkat sebagaimana meningkatnya jumlah pasukan yang dikirim ke selatan Afghanistan di tahun ini. Kita harus membuat prediksinya untuk 18 sampai 24 bulan ke depan, tambahnya.
“Strategi klasik, sumber yang baik, sangat kita butuhkan,” ujarnya yang bekerja menggantikan McKiernan.
McKiernan menggambarkan perang di selatan Afghanistan, dimana Taliban sangat aktif dan gencar melancarkan serangan, seperti terjebak di jalan buntu. Saat masih menjabat, ia meminta kepada Gedung Putih untuk menambah pasukan khusus yang akan disebar di selatan Afghanistan untuk memecahkan kebuntuan tersebut, tak tanggung-tanggung, ia meminta sedikitnya 10.000 pasukan khusus.
Namun secara tiba-tiba posisi McKiernan digantikan sebelum masa tugasnya berakhir.
Senator Lindsey Graham, menanyakan kepada McChrystal apa yang akan terjadi jika kita mendapatkan kekalahan dalam perang di Afghanistan?
“Aku pikir apa yang akan terjadi akan merugikan negeri Afghanistan dan penduduknya dan akan jatuh pada perang sipil,” ujarnya. Ia menambahkan Taliban akan kembali berkuasa dan membuat Al-Qaeda bergerak bebas menyebarkan propagandanya seperti yang terjadi di masa silam.
Namun McChrystal dengan yakin mengatakan, “Itu tidak akan terjadi, itu sangat sulit terjadi.”
Kita lihat saja, apakah AS akan tetap bertahan dalam keyakinannya, sedang setiap harinya pasukan mereka selalu menjadi korban operasi militer yang dilancarkan mujahidin. Belum lagi veteran mereka yang kembali dari tugasnya tak jarang mengalami depresi dan mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri. (haninmazaya/arrahmah.com)