SRINAGAR (Arrahmah.com) – Sebuah aksi demonstrasi atas pembunuhan dua orang muslimah Kashmir oleh tentara kafir India di Shopian kembali digelar pada Selasa (2/6), di berbagai tempat berbeda.
Dan sebagaimana biasanya, aksi ini diwarnai oleh tindakan kekerasan yang lagi-lagi dilakukan oleh tentara India terhadap para demonstran. Puluhan orang cedera, beberapa dari mereka ada dalam kondisi kritis, ketika tentara India dengan brutal membubarkan massa di Srinagar, Ganderbal, Badgam, Sopore, Pampore, Pulwama, Shopian, Kulgam, Islamabad, Bandipore, Baramulla dan Kupwara.
Para demonstran meneriakkan slogan anti-India dan semboyan pro-pembebasan. Para tentara kafir itu pun menangkap sekitar sepuluh aktivis, termasuk pimpinan muslimah Hurriyet, setelah melepaskan beberapa tembakan dan gas air mata di Lal Chowk dan Khanyar, Srinagar.
Pemerintah Kashmir sementara yang ada di bawah pendiktean India telah menangkap pemimpin Hurriyet, Shabbir Ahmed Shah dan Muhammad Saleem Nunnaji, ke dalam tahanan dari Srinagar dan memindahkan mereka ke tempat penahanan lainnya yang tidak diketahui. Pemblokadean diterapkan di semua tempat untuk mencegah massa mengadakan demonstrasi.
Pimpinan APHC, Mirwaiz Umar Farooq dan pemimpin Hurriyet lainnya termasuk Syed Ali Gilani, Mohammad Yasin Malik, Agha Syed Hassan Al-Moosvi dan Nayeem Ahmed Khan terus tinggal di bawah tahanan rumah.
Mirwaiz Umar Farooq dalam pernyataan yang dikeluarkan di Srinagar pada Selasa (2/6), dicela mengutuk keras kekejaman tentara India pada para demonstran. Dia menjelaskan bahwa insiden berdarah seperti di Shopian akan terus terjadi sepanjang undang-undang kafir tetap diterapkan dan tentara-tentara India masih hadir di Kashmir. (Althaf/arrahmah.com)