BANDA ACEH (Arrahmah.com) – Indonesia tidak bisa lepas dari Bank Dunia atau Dana Moneter Internasional (IMF) karena negara ini sedang membangun sehingga membutuhkan dana yang besar, kata mantan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), Marzuki Usman.
“Sebagai negara yang sedang membangun, Indonesia tidak bisa lepas dari Bank Dunia dan IMF. Kedua lembaga ekonomi ini yang memiliki uang dan bisa membiayai proyek-proyek pembangunan yang dibutuhkan rakyat,” katanya di Banda Aceh, Selasa (2/6).
Marzuki yang juga mantan Menteri Pariwisata mengatakan “apabila ada orang yang beranggapan Indonesia tidak membutuhkan lagi Bank Dunia, itu tidak mungkin.”
“Kita harus realistis, karena untuk membiayai pembangunan bagi kepentingan masyarakat di seluruh Indonesia tidak bisa mengandalkan dana APBN. Kita harus utang ke Bank Dunia atau IMF,” ujarnya.
Ia menjelaskan, Indonesia sekarang ini sedang semangat membangun jalan tol. Apabila tidak pinjam ke Bank Dunia atau IMF dan hanya mengandalkan APBN, maka baru berapa puluh tahun lagi sarana jalan tersebut akan selesai.
Ia mencontohkan China. Negara yang ekonominya maju dewasa ini dibangun dari uang di seluruh negara melalui Bank Dunia karena bunganya ringan dan jangka waktunya lama.
“Kalau kita dipercaya orang untuk diberi pinjaman dengan bunga kecil dan jangka lama, ya harus diterima,” katanya.
Entah pertimbangan munafik macam apa yanga ada di kepala para penguasa negeri kita ini. Tekanan ekonomi dan politik serta berbagai kerugian lain akibat ketergantungan pemerintah terhadap IMF dan World Bank selama ini sepertinya tidak membuat para penguasa kita membua mata. Atau jangan-jangan para penguasa itu sudah benar-benar telah menjadi budak penjajah kafir IMF dan World Bank? Sepertinya begitu. (Althaf/antara/arrahmah.com)