WASHINGTON (Arrahmah.com) – Militer AS tengah mempertimbangkan sebuah rencana untuk mempekerjakan para “hacker” sebagai “tentara cyber” untuk melindungi gerak Pentagon dan menghadapi perang cyber di masa mendatang.
Raksasa-raksasa militer termasuk Northop Grumman, Lockheed Martin, dan Raytheon kini tengah disibukkan dengan perekrutan “tentara hacker” untuk menghadapi perang cyber juga memberi masukan dalam perencanaan peperangan yang dilakukan AS.
Para ahli komputer ini akan bekerja di Lembah Silicon, mereka direkrut oleh militer AS untuk mempersiapkan diri menghadapi perang cyber, yang beberapa tahun belakangan mulai menyerang AS.
Para pejabat AS mengklaim negaranya mendapat serangan dari para hacker Cina dan Rusia dan mereka harus melindungi diri dari serangan-serangan sejenis ke depannya. Namun Moscow dan Beijing menolak klaim Amerika.
“Siapapun menyerang siapapun,” ujar Scott Chase, 30, ahli komputer yang bekerja di Raytheon, seperti yang dilansir New York Times, Minggu (31/5). (haninmazaya/arrahmah.com)