MOGADISHU (Arrahmah.com) – Menteri luar negeri Somalia terbaru meperingatkan bahwa kelompok Al-Shabaab telah mengontrol banyak wilayah di ibukota Somalia, Mogadishu, dan ia mengatakan, keberadaan Al-Shabaab mengancam keutuhan negeri.
Mohamed Abullahi Omaar menatakan pada Jumat (29/5) di depan sejumlah wartawan bahwa sumber daya manusia (tentara-red) di Somalia sangat minim untuk menghadapi perlawanan Al-Shabaab. Operasi militer melawan Al-Shabaab sangat sulit dilakukan mengingat pemerintah tidak memiliki persenjataan dan teknologi yang diperlukan.
“Kami memiliki orang. Kami memiliki agen intelijen. Kami memiliki pengetahuan. Kami mengetahui soal politik. Kami memiliki pemimpin,” klaimnya.
“Apa yang kami butuhkan adalah sumberdaya.”
Al-Shabaab dan sekutunya Hizbul Islam, berjanji akan terus melakukan perang, merobohkan pemerintahan yang kini berkuasa di Somalia, dan mereka benar-benar memperlihatkan janjinya dengan meningkatkan kekuatan di setiap waktunya.
“Ini tidak hanya ancaman bagi pemerintah, tapi juga bagi kedaulatan Somalia,” lanjut Omaar.
“Bagi kami sejauh ini merupakan suatu peperangan, dan peperangan harus dimenangkan oleh kami.”Pemerintah munafik Somalia mengatakan bahwa par atentara asing (mujahidin dari berbagai negeri-red) telah memasuki Somalia dan membantu pergerakan Al-Shabaab, inilah yang mereka nilai sebagai penguat gerak Al-Shabaab.
Patrik Peter, jurubicara keamanan Swedia, seperti membenarkan perkataan pemerintah Somalia, mengatakan bahwa sedikitnya 20 pemuda Muslim dari Skandinavia membuat passpor dan melakukan perjalanan menuju Somalia.
Petinggi-petinggi pemerintahan munafik Somalia terus-menerus mengemis negara-negara Barat dan PBB juga masyarakat internasional lain untuk membantu mereka menghadapi perlawanan Al-Shabaab. Tentara-tentara Uni Afrika sudah tidak mampu lagi menghalau gerak Al-Shabaab di negeri tersebut. (haninmazaya/alj/arrahmah.com)