EROPA (Arrahmah.com) – Diskriminasi yang dialami Muslim di negara-negara Eropa jauh lebih banyak dibanding apa yang dilaporkan media, dengan perbandingan 1 banding 3.
Dalam sebuah survey yang dilakukan terhadap Muslim di 14 negara Eropa, mengungkapkan satu dari tiga Muslim mengalami kekerasan dan diskriminasi, 11 persen diantaranya mengalami kriminal rasial.
Juga ditemukan dari kebanyakan peristiwa tidak dilaporkan ke pihak berwenang (kepolisian), karena mayoritas Muslim tidak ada yang meyakini cara tersebut dapat menyelesaikan masalah.
Peneliti, Agency for Fundamental Right (FRA), menemukan tingkat diskriminasi tertinggi terjadi di tempat kerja dan mereka mengatakan keadaannya sangat mengkhawatirkan.
Morten Kjaerum, direktur FRA mengatakan, “Ketenagakerjaan merupakan kunci proses integrasi. Ini merupakan pusat kontribusi untuk para imigran membentuk masyarakatnya.”
“Diskriminasi menghambat proses pengintegrasian.”
FRA menemukan bahwa Muslim yang berusia 16-24 tahun mengalami lebih banyak kasus diskriminasi dibanding kelompok umur lainnya.
79 persen Muslim merespon survey yang dilakukan FRA dan mengatakan mereka tidak pernah melaporkan kasus diskriminasi dan kasus rasial lainnya kepada otoritas setempat. (haninmazaya/alj/arrahmah.com)