WASHINGTON (Arrahmah.com) – Jenderal David Petraeus mengatakan bahwa perintah Obama untuk menutup penjara Guantanamo merupakan penegasan terhadap agenda AS dalam perang melawan teror.
“Saya pikir, upaya tersebut akan membantu mewujudkan keberhasilan agenda penting AS,” kata panglima perang Irak AS dalam sebuah wawancara pada Minggu (24/5) mengenai keputusan Obama menutup fasilitas penahanan yang terletak di Kuba pada Januari 2010 dan konon sebagai upaya untuk mengakhiri kekerasan yang biasa dilakukan oleh para staf penjara AS terhadap para ‘tersangka teroris;.
Penjara yang dipakai untuk untuk menyiksa para tahanan dengan metode paling tidak manusiawi sejak insiden 11 September 2001 tersebut dikatakan Obama sebagai “periode paling menyedeihkan sepanjang sejarah Amerika”.
Sebelumnya, dalam Radio Free Eropa, Petraeus menegaskan bahwa langkah tersebut memang harus dilakukan dalam rangka bertanggung jawab atas kekhilafan AS dalam melanggar pedoman penanganan tahanan.
Petraeus mengharapkan penutupan tersebut akan memperbaiki citra Amerika yang ternoda. Ia mengatakan bahwa Departemen Hukum sedang menyusun langkah-langkah teknis untuk menangani tahanan yang masih harus menjalani pengurungan.
Petraeus juga mengomentari serangan AS yang terjadi belum lama ini di daerah perbatasan Afghanistan-Pakistan yang telah menewaskan penduduk sipil dalam jumlah yang sangat besar.
“Ya, pertama-tama hal tersebut memang masalah bagi kami, tapi kami tidak mungkin memiliki para tentara yang berperang dengan satu lengan diikat di punggung mereka,” Petraeus berdalih membenarkan tindakan brutal militernya. (Althaf/arrahmah.com)