BAGHDAD (Arrahmah.com) – Sebuah bom ranjau meledak di wilayah barat Irak, tepatnya di Baghdad, menewaskan seorang tentara kafir AS.
Bom ranjau tersebut menargetkan patroli tentara teroris AS di distrik Abu Ghraib, Rabu (27/5).
Serangan terjadi ketika militer AS tengah bersiap-siap untuk meninggalkan wilayah perkotaan Irak yang menurut kesepakatan AS-Irak harus terjadi pada awal bulan mendatang. Dibawah pakta keamanan Irak-AS, tentara perang AS harus mulai meninggalkan Irak pada 2010 mendatang, dan seluruh tentara AS benar-benar ditarik mundur dari Irak pada 2012.
Namun AS menyatakan bahwa mereka tengah mempersiapkan diri untuk tinggal lebih lama lagi di Irak, sekitar 10 tahun ke depan.
“Kecenderungan global sedang mengarah pada hal yang salah,” Ujar Jenderal George Casey, Selasa (26/5). “Para fundamentalis tersebut sepertinya ingin mengubah cara tentara AS bekerja.”
Casey merencanakan keberadaan tentaranya di Irak lebih lama lagi karena melihat kondisi kekinian yang dinilainya “tidak baik” untuk Irak. Serangan-serangan dari mujahidin mulai meningkat akhir-akhir ini dan menewaskan sedikit demi sedikit tentara AS yang berada di sana. (haninmazaya/prtv/arrahmah.com)