Sebuah bom meledak di ruang pengadilan sipil di Quetta, ibu kota provinsi Balochistan, salah satu kota bagian barat daya Pakistan, hari ini Sabtu (17/2). Demikian disampaikan oleh sumber-sumber keamanan negeri muslim itu.
Sedikitnya diperkirakan 13 orang tewas akibat ledakan bom dan sekitar 11 orang terluka. Termasuk di antaranya hakim sipil Abdul Wahid Daurani, selain beberapa hakim pembela yang juga tewas akibat ledakan. Namun angka korban ini berbeda, sebagian sumber menyebutkan jumlah korban jiwa 15 orang dan luka-luka mencapai 20 orang.
Polisi Pakistan menyebutkan bahwa ledakan bersumber dari sebuah mobil yang diparkir saat pengadilan sedang berlangsung. Namun pihak pemerintah belum bisa memastikan apakah bom itu merupakan bom bunuh diri ataukah bom waktu.
Sementara itu juga belum didapat adanya pihak-pihak tertentu yang mengaku bertanggung jawab atas insiden tersebut. Bahkan pihak pemerintah Pakistan juga belum melontarkan dugaan atas pihak-pihak yang dianggap sebagai pelakunya.
Situs BBC menyebutkan bahwa Perdana Menteri Syaukat Aziz menuduh bahwa bom itu diledakkan oleh kelompok-kelompok bersenjata yang menuntut hengkangnya angkatan bersenjata dari wilayah mereka, serta dianggap telah menguasai kekayaan alamnya. (ust/io/era)