Korban tewas akibat bom di pengadilan Quietta, Pakistan, kemarin (17/2) kini bertambah menjadi 16 orang. 6 orang di antaranya adalah para hakim. Sementara itu yang luka parah akibat bom itu bertambah menjadi 26 orang, 6 orang di antaranya dalam kondisi kritis.
Kepolisian Pakistan menyebutkan bahwa seorang hakim dan 6 orang pengacara dipastikan telah menjadi korban tewas dalam kejadian ini. Mereka mensinyalir bahwa bom ini merupakan bom bunuh diri yang dilakukan oleh satu orang. Dan bom ini bagiandari serangkaian serangan sebelumnya, meski pengamanan secara ketat telah dilakukan.
Akhir-akhir ini Pakistan melewati hari-hari yang penuh dengan rangkaianserangan bom bunuh diri. Menurut pimpinan intelijen, semua kejadian ini ada kaitannya dengan jamaah yang berada di wilayah perlawanan dengan dukungan dari kelompok Taliban Afghanistan serta unsur-unsur tanzim Al-Qaidah.
Ledakan bom ini mengakibatkan kepolisian Pakistan mengetatkan pemeriksaan jalur imigrasi, meski permintaan izin masuk ke Pakistan dari kedutaan besar negara lain meningkat.
Sementara pengamat menyatakan bahwa gelombang bom bunuh diri ini terjadi sebagai reaksi dari serangan udara yang dilancarkan pasukan Pakistan ke basis kelompok perlawanan di wilayah Waziristan Selatan, pada pertengahan Januari lalu.
Bom bunuh diri sebelum ini telah terjadi di ibukota Paksitan, Islamabad dan menewaskan 30 orang. Hal yang sama juga telah terjadi sebelumnya di Pashawar, kota di perbatasan Pakistan dan Afghanistan, yang terletak dibarat laut negeri itu. (ust/aljz/era)