WASHINGTON (Arrahmah.com) – Kepala Staf Gabungan, Laksamana Michael Mullen mengatakan bahwa dirinya telah menjadi advokat atas penutupan kamp penahanan Gunatanamo.
Dalam sebuah wawancara dengan statsiun televisi ABC pada Minggu (24/5), Mullen mengatakan “Saya sangat mendukung penanganan dan penindakan atas kasus yang telah menjadi simbol perekrutan para ekstrimis dan mujahidin yang akan memerangi kita.”
Setelah Presiden As Barack Obama memerintahkan penutupan penjara tersebut pada Januari, Partai Republik mengkritisi kebijakan Obama karena dinilai tidak relevan dengan rencana penanganan yang sudah disepakati mengenai kamp yang memuat 240 tahanan tersebut.
Senat dari kubu Demokrat awal minggu ini memberikan 80 juta dolar yang diminta kabinet Obama untuk penutupan Guantanamo.
Pada Sabtu (23/5), Obama mengatakan bahwa pemerintahannya tidak akan membebaskan beberapa tahanan yang ‘membahayakan’ yang ditahan di pusat penahanan yang terkenal kekejiannya.
Mullen juga menegaskan kesulitan dalam memperhitungkan apa yang akan selanjutnya dilakukan terhadap para tahanan dan bagaimana cara menjamin bahwa tahanan yang dibebaskan tidak akan kembali ke kancah jihad.
“Kami sedang bekerja keras saat ini untuk memperhitungkan pilihan apa saja yang kamu miliki dan mana yang paling baik untuk dilakukan,” kata Mullen.
Rezim Bush membuka kamp penahanan yang terkenal sangat keji setelah tragedi 9/11 untuk menahan sekitar 240 tahanan tanpa kejelasan proses hukum.
Secara luas sudah diakui bahwa tawanan yang ditahan secara ilegal diperlakukan dengan tindakan penganiayaan dan penyiksaan yang tidak manusiawi meskipun mereka tidak pernah terbukti bersalah atas tuduhan yang divoniskan terhadap mereka.
Namun demikian, sejauh ini, tak ada seorang pun dari pemerintahan AS sebelumnya yang ditahan dan dimintai pertanggungjawaban. (Althaf/ptv/arrahmah.com)