BAGHDAD (Arrahmah.com) – Kementrian HAM Irak telah mengumumkan sebuah laporan yang menyatakan bahwa ratusan orang mengalami penyiksaan berat di dalam penjara Irak tahun lalu.
Berdasarkan laporan yang diterbitkan dalam harian Baghdad Al-Sabbah edisi Minggu (24/5) sekitar 306 kasus kekerasan dan pelecehan dalam penjara Irak, 107 kasus terjadi di wilayah semi otonom Turki, utara Irak.
Lembaga Human Right Watch yang berbasis di New York juga mengumumkan bahwa kekerasan atau pelecehan dalam penjara Irak merupakan aktivitas yang rutin dan lumrah terjadi.
Lembaga tersebut mengatakan bahwa para tahanan dihukum dalam waktu yang lama dengan tangan diborgol di belakang, dan secara rutin dipukul dengan kabel dan batang besi, dan juga sengaja disengatkan listrik ke telinga dan kemaluan mereka oleh para penjaga tahanan.
Laporan tentang kasus penyiksaan di Irak mengingatkan akan laporan suram hak-hak manusiawi dan meratanya penyiksaan di penjara yang diurus AS di Irak.
Kata “penyiksaan” tanpa diragukan lagi merupakan pengingat atas foto-foto penjara Abu Ghraib yang mengejutkan dunia internasional, terutama negara-negara muslim.
CNN menyatakan dalam laporan yang terbit lebih awal bahwa AS yang sudah tak lagi populer di dunia Muslim, dan sebagian besar karena perangnya di Irak, menjadi sangat dibenci setelah foto Abu Ghraib menjadi konsumsi publik pada 2004. (Althaf/arrahmah.com)