Di tengah persekongkolan dan gencarnya operasi militer yang dilakukan secara bersama-sama oleh pemerintah Iraq yang didominasi Syiah dan tentara pendudukan AS terhadap kaum Sunni dalam upaya membersihkan kawasan Baghdad dari eksistensi mereka, maka kelompok perlawanan Sunni berbekal tawakkal kepada Allah mulai merapatkan barisan dan melakukan perlawanan sengit demi membela diri. Sekali pun perlawanan itu, insya Allah membuahkan secercah harapan akan kemenangan dan pertolongan dari Allah, namun banyak sudah darah Sunni yang tertumpah sementara masjid-masjid mereka pun ikut terampas.
Menyikapi perkembangan tersebut, dalam konferensi persnya, Dr Adnan ad-Dulaimi, ketua Front Rekonsiliasi Sunni, yang saat ini ikut serta menjadi wakil Sunni dalam parlemen Iraq, Kamis kemarin meminta kepada tokoh spritual yang juga rujukan Syiah Iraq, Ali as-Sistani untuk mengeluarkan fatwa yang terang-terangan dan jelas kepada para pengikutnya agar mengembalikan seluruh masjid-masjid milik kaum Sunni yang dirampas kaum Syiah melalui milisi-milisinya.!
Melalui keterangan yang dipublikasikan kantor ad-Dulaimi seusai konferensi pers tersebut, ad-Dulaimi –demikian seperti yang dilansir koresponden situs ‘Mufakkira el Islam’- dalam konferensi pers itu juga mengajak apa yang disebut dengan ‘Rujukan Syiah’ agar mengeluarkan fatwa yang terang-terangan mengharamkan darah Sunni yang setiap saat tumpah di seantero Iraq.
Seperti diketahui, kaum Sunni Iraq tengah mengalami propaganda ‘genocide’ yang sangat sadis dan brutal dari milisi-milisi Syiah (dukungan Iran) di seluruh penjuru Iraq. Tidak terkecuali, masjid-masjid dan rumah-rumah mereka juga menjadi sasaran tindak kriminal terorganisir tersebut di tengah diamnya masyarakat di kawasan Timur Tengah dan Internasional. Suatu sikap yang amat miris dan mengundang tanda tanya besar.?! (ismo/AH)