BAGHDAD (Arrahmah.com) – Angkatan bersenjata AS di Afghanistan telah membakar alkitab yang dicetak dalam bahasa lokal, kata seorang kolonel AS di Afghanistan, di tengah-tengah kekhawatiran bahwa alkitab tersebut digunakan untuk mengkristenkan rakyat Afghan.
“Menurut saya, pimpinan [militer] menyita alkitab ini agar mereka tidak bisa disebarkan di seluruh Afganistan,” kata Kolonel Greg Julian pada Rabu (20/5).
“Sejauh ini, pembakaran alkitab tersebut adalah satu-satunya jalan terbaik.”
Cuplikan video yang disiarkan Al Jazeera belum lama ini memperlihatkan para tentara yangs sedang membicarakan bagaimana strategi terbaik untuk mengubah keyakinan rakyat Afghan.”
Beberapa tentara yang muncul dalam video itu sudah ditegur oleh pemerintah AS dan pejabat militernya.
Video yang diambil satu tahun lalu memperlihatkan pendeta militer yang ditempatkan di pangkalan udara AS di Bagram, sedang membicarakan bagaimana caranya untuk menyebarkan Alkitab yang dicetak dalam bahasa lokal Pashto dan Dari.
Dalam salah satu khotbahnya, Letnan Kolonel Gary Hensley, kepala pendeta militer AS di Afghanistan, mengatakan pada tentaranya bahwa sebagai penganut Tuhan Kristus mereka punya tanggung jawab untuk jadi saksi.
“Para tentara khusus, pada dasarnya mereka memburu manusia. Kita harus melakukan hal yang sama sebagai kaum Kristiani, kita buru orang-orang untuk Yesus… Kita taklukkan mereka,” kata Hensley.
“Dapatkan surga setelah itu, sehingga kita pun bisa membawa mereka ke dalam kerajaan surga. Itulah yang kita lakukan. Itulah usuran kita.”
Terlihatlah bahwa mereka, pasukan kafir penjajah itu, tidak pernah rela membiarkan Islam dan kaum muslimin. Mereka melakukan berbagai cara untuk bisa menghancurkan diin ini. (Althaf/alj/arrahmah.com)