ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Presiden munafik Pakistan Asif Ali Zardari lagi-lagi membuat kebohongan dengan menyebutkan bahwa pimpinan jaringan mujahidin al Qaeda yang tak kunjung tertangkap, Syaikh Usamah bin Ladin, sebagai mata-mata Washington yang diutus untuk menumbangkan pemerintahan Bhutto.
Sebenarnya, istri saya [Benazir Bhutto] memperingatkan Amerika mengenai Usamah bin Ladin pada 1989. Ia telah berteriak pada George Bush senior dan bertanya tentangnya: ‘apakah anda mencoba mendestabilisasi pemerintah saya?’ Karena George Bush telah membayar oposisi politiknya sejumlah 10 juta dolar untuk menggulingkan perempuan pertama yang terpilih di negeri Islam. Oleh sebab itu kami tahu bahwa dia adalah pelaksana misi-misi anda,” kata Zardari dalam wawancara dengan NBC.
Duda Bhutto ini menegaskan bahwa angkatan perang Pakistan, bertahun-tahun yang lalu, sudah menangkap bin Laden dan sudah menyerahkannya kepada angkatan perang Amerika yang kemudian hilang di pegunungan Afghanistan.
“Kalian [orang-orang Amerika] telah ada di sana selama delapan tahun. Kalian kehilangan dia di Tora Bora, saya tidak. Karena waktu itu saya sedang ada di dalam penmjara,” ujar Zardari pada saat merespon pertanyaan mengenai pimpinan al Qaeda.
Pertempuran Tora Bora merupakan sebuah pertempuran militer yang terjadi di Afghanistan pada Desember 2001, selama masa-masa awal perang Afghanistan mengikuti serangan teror 11 September di Amerika Serikat.
Washington dan para sekutunya percaya bahwa pimpinan al Qaeda Syaikh Usamah bin Ladin bersembunyi di sela-sela pegunungan Tora Bora, tapi meskipun sering ada usaha penangkapan dan pengepungan posisi Taliban dan Al-Qaeda, namun mereka selalu luput untuk membunuh atau menangkapnya.
Sementara itu, Zardari mengesampingkan kemungkinan bahwa Usamah bin Ladin masih hidup.
“Saya tidak berpikir dia hidup. Saya mempunyai perasaan kuat dan saya mempunyai akal sehat satu-satunya untuk percaya kepada itu, karena saya sudah tanya rekan saya di agen intelejen Amerika dan mereka tidak mendengar kabar darinya selama tujuh tahun,” katanya kepada NBC.
Sejumlah klaim mengenai lokasi keberadaan Syaikh Usamah telah dibuat sejak Desember 2001. Penyelidikan yang sudah dilakukan tidak pernah mengungkapkan bukti keberadaan dan beberapa lokasi yang disinyalir ditempati Usamah selama waktu yang bersamaan.
Surat dari Atiyah Abd al-Rahman kepada Abu Musab al-Zarqawi pada Desember 2005 menjelaskan bahwa Syaikh Usamah bin Ladin dan panglima Al-Qaeda berada di daerah Waziristan Pakistan pada saat itu.
Tim peneliti yang dipimpin oleh Thomas W. Gillespie dan John A. Agnew of Universitas California Los Angles (UCLA) mempergunakan analisa geografis yang dibantu dengan satelit pada 2009 untuk menunjukkan tiga lokasi tertutup di Parachinar sebagai tempat persembunyian pimpinan al-Qaeda tersebut.
Pada Maret 2009, New York Daily News melapor bahwa perburuan Syaikh Usamah bin Ladin sudah terpusat di daerah Chitral. Menurut laporan, penulis Rohan Gunaratna menyebutkan bahwa isu penangkapan pemimpin al Qaeda telah menegaskan Chitral adalah tempat di mana bin Ladin bersembunyi.
Tetapi sayangnya, tidak ada laporan dan bukti-bukti atas usaha penangkapan Syaikh Usamah ini yang digembar-gemborkan selama ini. (Althaf/arrahmah.com)