MOGADISHU (Arrahmah.com) – Harakah Islam Shabaab al-Mujahidin, telah berjanji akan terus melanjutkan jihad mereka sekalipun tentara Uni Afrika ditarik mundur dari Somalia.
Syekh Hassan Yakub, jurubicara Al-Shabaab di wilayah Kismayo mengatakan pada Rabu (6/5) bahwa Al-Shabaab akan meminimalisir kesalahan-kesalahan.
“Perang di Somalia merupakan jihad yang tidak akan pernah berhenti sekalipun tentara Uni Afrika meninggalkan Somalia, karena perang kami tidak hanya untuk memerangi mereka tapi juga memerangi pemerintahan munafik yang kini dipimpin oleh Sharif Ahmed,” lanjutnya.
Ia membandingkan Sharif Ahmed dengan Presiden Somali terdahulu, Abdullahi Yousuf, dengan mengatakan, “Itu tidak akan pernah terjadi bahwa kami menghentikan perang dengan Sharif Ahmed sementara dahulu melakukan perang melawan Abdullahi Yousuf, karena mereka sama-sama melaksanakan konstitusi yang sama.”
“Jihad adalah perintah dari Allah dan pesuruhNYA (Rasulullah-red) dan akan terus berlanjut sampai tidak ada lagi rintangan dalam menegakkan aturan Islam.”
Bulan lalu, pemerintah munafik Somalia menyatakan bahwa Somalia diatur di bawah hukum Islam. Namun Al-Shabaab menolak hukum yang dibuat pemerintah Somalia tersebut karena itu adalah perintah Barat untuk menenangkan gerak Al-Shabaab. Hukum Islam tidak bisa dicampur dengan hukum lainnya (seperti demokrasi), jadi Al-Shabaab akan terus melajutkan jihad hingga yang tertegak adalah hukum Islam sebenarnya.
“Kami tidak dapat begitu saja dibodohi oleh mereka.”
Pejabat-pejabat Somalia telah meyakinkan negeri-negeri Barat dan publik dunia bahwa Syariah Islam yang dijalankan dalam parlemen bukan versi “keras” seperti yang diperjuangkan oleh para “militan” seperti Al-Shabaab dan Hizbul Islam.
Hal ini dikarenakan AS telah memasukkan Al-Shabaab sebagai salah satu organisasi “teroris” yang harus diberantas. Pemerintah Somalia melakukan ini agar mereka tidak kehilangan bantuan dari negeri Barat. (haninmazaya/arrahmah.com)