JAKARTA (Arrahmah.com) Laboratorium halal yang dimiliki Departemen Agama (Depag) kurang difungsikan secara maksimal. Menyusul maraknya peredaran produk abon dan dendeng mengandung daging babi, Ditjen Bimas Islam Depag bertekad untuk memaksimalkan kembali laboratorium halal tersebut.
“Kita akan maksimalkan penggunaannya untuk meneliti dan mengkaji lebih dalam tingkat kehalalan makanan, minuman, maupun obat-obatan dan kosmetik. Selama ini, laboratorium halal tersebut kurang difungsikan maksimal,” ujar Dirjen Bimas Islam Depag, Prof Nasaruddin Umar, kepada wartawan, Selasa (5/5).
Nasaruddin mengungkapkan, pihaknya terus melakukan koordinasi lintas sektoral dengan pihak terkait, terutama dengan Depkes. Terkait temuan vaksin meningitis untuk jamaah haji dan umrah yang mengandung enzim babi, papar Nasaruddin, Depag juga berkoordinasi dengan Depkes.
“Para ulama menyarankan agar Depag mencari alternatif vaksin lain yang tingkat kehalalannya jelas. Karena untuk melaksanakan ibadah haji, diperlukan suatu ketenangan jiwa pada setiap jamaah yang akan melaksanakannya. Ini akan terus kami koordinasikan dengan Depkes,” tutur Nasaruddin. (republika/arrahmah.com)