ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Seorang pakar nuklir AS mengatakan bahwa Pakistan tengah mengembangkan fasilitas nuklirnya di tengah-tengah kekhawatiran tentang keamanan terhadap senjata nuklirnya sendiri.
David Albright, seorang mantan pengawas persenjataan Agen Energi Atom Internasional PBB di Irak, mengatakan citra satelit menemukan dua reaktor penghasil plutonium yang berada di dekat fasilitas nuklir Khushab di Pakistan, lapor harian Observer Inggris pada Minggu (3/5).
“Dalam iklim seperti sekarang ini, dengan pimpinan Pakistan di bawah tekanan dari pemberontak melalui serangan harian yang dilakukan oleh angkatan perang Taliban dan kelompok oposisi politik, keamanan nuklir yang dihasilkan dari reaktor ini patut menjadi pertanyaan,” kata Albright dalam laporan yang dikeluarkan oleh Institut Ilmu Pengetahuan dan Keamanan Internasional (ISIS) di Washington.
Khushab adalah daerah pedesaan yang terletak di provinsi Punjab sekitar 258 km (160 mil) sebelah barat daya ibu kota, Islamabad. Reaktor di Khushab terletak di batas Punjab dan Provinsi Batas Barat Laut (NWFP) yang menjadi medan perkelahian antara mujahidin Taliban dengan tentara boneka Pakistan.
Taliban telah bergerak mendekati Islamabad dan beberapa kota besar lainnya di Pakistan yang memiliki persenjataan nuklir.
Minggu lalu, menlu AS Hillary Rodham Clinton mengatakan dalam wawancara bahwa AS cemas mengenai Pakistan yang tak masuk akal – bahwa Taliban dan al Qaeda bisa menumbangkan pemerintah, dan merebut persenjataan nuklir negara tersebut.
Pemerintah munafik Pakistan menepis keprihatinan AS, dengan mengatakan angkatan bersenjatanya mempunyai kontrol penuh tentang instalasi nuklir negara.
Albright memperingatkan bahwa program senjata atom Pakistan juga bisa memicu persaingan dengan musuhnya, India.
India dan Pakistan sudah menolak untuk menandatangani Perjanjian Non-Perkembangan Nuklir (NPT) dan perjanjian lain yang membatasi perkembangan senjata nuklir di kedua negara. (Althaf/ptv/arrahmah.com)