MAGUINDANAO (Arrahmah.com) – Tembakan-tembakan misil tanpa pandang bulu yang dilakukan oleh tentara pemerintah Philipina (AFP), berlansung selama empat hari berturut-turut di wilayah Maguindanao. Mereka mencurigai sasaran mereka adalah basis para pejuang Moro.
Sejak Jumat lalu, ratusan serangan dilakukan tentara kafir AFP yang menghantam wilayah-wilayah sipil termasuk daerah-daerah rawa.
Kini, militer AFP telah berada di wilayah sipil di kota Shariff Aguak, Mamasapano, Rajah Buayan, Datu Piang, Datu Saudi, Datu Unsay dan Guindulungan.
Lebih dari 2000 personil AFP dari batalion infantri 8 yang menggunakan sekitar 20 tank lapis baja, 30 truk militer dan dukungan udara, melakukan patroli rutin di wilayah-wilayah tersebut.
Karenanya, fakta telah mulai terlihat bahwa AFP melakukan peperangan untuk menghabisi populasi Muslim, sipil tanpa senjata, anak-anak, perempuan serta para manula. Mengingat serangan-serangan AFP yang lebih sering menjatuhkan korban dari kalangan sipil, ratusan sipil harus kehilangan tempat tinggal mereka, bahkan mereka pun diserang di tempat-tempat pengungsian. Rumah-rumah mereka kini telah diduduki oleh militer pemerintah.
Di Barangay Malingao, Bialong dan Lapok di Shariff Aguak, beberapa rumah habis terbakar akibat serangan militer AFP kemarin (21/4).
Jika objek mereka adalah pejuang-pejuang Moro, mengapa AFP melakukan penggerebekan di rumah-rumah warga?
Mungkin, penyelesaian untuk kasus Moro dan perjuangan Bangsamoro untuk merdeka dan lepas dari otoritas Philipina dijawab oleh otoritas Philipina dengan penindasan terhadap masyarakat Moro, namun hal ini bukan semakin melemahkan para pejuang, melainkan semakin meningkatkan semangat juang mereka untuk meraih tujuan mereka, hidup dalam kemerdekaan di bawah aturan Islam. (haninmazaya/arrahmah.com)