WASHINGTON (Arrahmah.com) – Mata-mata cyber dari Rusia dan China dikabarkan telah menembus jaringan komputer Amerika Serikat yang mengendalikan listrik. Gawatnya, seorang sumber internal menyatakan para cracker ini telah memasukkan sebuah software yang bisa mengganggu pasokan daya listrik di sana.
Seperti dilaporkan media Wall Street Journal, seorang sumber intelijen senior menyatakan bahwa meski motif para cracker belum diketahui dan belum ada gangguan terjadi, aksi tersebut bisa membahayakan AS jika suatu saat terjadi perang.
“China telah mencoba memetakan infrastruktur kita seperti pada sistem listrik. Demikian halnya dengan Rusia,” papar sumber tersebut yang dilansir United Press International, Kamis (9/4).
Berbagai gangguan semacam itu pun membuat Amerika Serikat kian waspada. Apalagi sudah lama dikabarkan sistem kelistrikan AS rentan terhadap serangan. Ancaman cyber dari luar negeri terus jadi perhatian, utamanya dari China.
Belum lama ini, dana US$ 100 juta pun digelontorkan demi memperkuat sistem pertahanan cyber negara adidaya itu. (arrahmah/dtk)