BAGHDAD (Arrahmah.com) – Meningkatnya aksi bom syahid menimbulkan ketakutan bahwa Al-Qaeda di Irak dan kelompok militan lainnya kembali menyusun kekuatan yang mampu mengancam keutuhan negeri.
Para pembom biasanya melakukan aksi mereka di wilayah Hilla, Baghdad, Mosul dan Diyala sepanjang maret ini, menargetkan angkatan keamanan dan pemimpin mereka. Aksi bom paling mematikan terjadi di Abu Ghraib, di Barat Baghdad, menewaskan sedikitnya 33 pejabat militer.
Para ahli dan pejabat keamanan mengatakan, Al-Qaeda di Irak dan afiliasinya yang melaksanakan pemboman.
“Ketika sebagian tentara AS ditarik dari Irak, Al-Qaeda dan afiliasinya melenturkan otot-otot mereka. Mereka melakukan ini untuk mempermalukan pemerintah dan menghancurkan keyakinan publik bahwa pemerintah mampu mengambil alih keamanan,” ujar Brigjen Raed Fadhil Jasim.
Muhsin al-Sadun, salah seorang anggota parlemen mengatakan pemerintah harus meninjau ulang kerja badan intelijen dan kemampuan mereka mengantisipasi aktivitas “teroris”.
Lt. Abdulkarim Khalaf, jurubicara Menteri Dalam Negeri mengatakan dirinya yakin bahwa Al-Qaeda masih aktif di Irak. (Hanin Mazaya/rvthb)