MAGUINDANAO (Arrahmah.com) – Tentara pemerintah Philipina (AFP) melakukan perekrutan tentara untuk menambah kekuatan mereka, menurut Sekretaris Pertahanan, Gilbert Teodero. Mereka berusaha menghancurkan dan mengalahkan seluruh pejuang-pejuang Moro.
Saat ini AFP telah memiliki 120 batalion atau sekitar 60.000 tentara dan kini mereka tengah merekrut sekitar 6.000 tentara tambahan.
Namun, dalam perekrutan tersebut terendus sebuah masalah. AFP merekrut mereka yang tidak sesuai, sebab tidak cukup para pemuda tersebut tertarik untuk masuk militer. Mereka belum memiliki umur yang cukup, tingkat pendidikan pun masih jauh di bawah dari yang seharusnya.
Khaleed Musa, Wakil Ketua Divisi Informasi MIL, mengatakan kebijakan yang dibuat otoritas Arroyo ini merupakan suatu indikasi militerisasi adalah kebijakan riil pemerintah dan bukan pembicaraan-pembicaraan damai.
Pemerintah tidak lagi menganggap kelompok Abu Sayyaf sebagai kelompok revolusioner, melainkan kelompok “teroris”.
Pemerintah telah jelas menabuh genderang perang, mereka menggunakan kekuatan fisik untuk menghalau keinginan masyarakat Moro yang menginginkan hak mereka dikembalikan, terbebas dari otoritas Philipina. Negosiasi-negosiasi damai yang sempat ditawarkan otoritas Philipina merupakan strategi licik belaka. (Hanin Mazaya/arrahmah/lwrn)