JAKARTA (Arrahmah.com) – Ahmadiyah diduga telah melanggar surat kesepakatan bersama (SKB) tiga menteri. Tidak hanya itu Ahmadiyah juga diadukan karena dianggap telah melakukan perbuatan tindak menyenangkan terhadap Direktur LPPI, M Amin Djamaludin.
Aduan tersebut dimasukkan dalam laporan polisi bernomor TBL/86/III/2009/Siaga-I tertanggal 19 Maret 2009 tentang perkara tindak pidana penodaan terhadap agama islam yang dilakukan Ahmadiyah setelah dikeluarkan SKB 3 Mentri. Pasal yang dikenakan 156a junto 335 KUHP tentang penodaan agama dan perbuatan tindak menyenangkan. .
“Mereka telah melanggar SKB dan mengirimkan pesan singkat yang tidak mengenakkan,” ujar Direktur Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam M Amin Djamaludin yang didampingi oleh Sekjend FUI Muhammad Al Khaththath kepada Wartawan di Mabes Polri Kamis (19/3).
Menurutnya bentuk pelanggaran ialah dengan tindakan mereka mengadakan Jalsah Salanah atau Musyawarah Nasional di daerah Manislor Kuningan Jawa Barat pada 6-7 Maret lalu. Padahal berdasarkan surat kesepatakan mereka dilaranh untuk melakukan kegiatan yang bersifat keoraganisian.
“Tindakan itu jelas melanggar. Sesuai dengan arahan Mabes Polri, bila ada pelanggaran maka segera dilaporkan,” ujarnya.
Mengenai perbuatan tindak menyenangkan, jelasnya, salah seorang yang diduga merupakan pengikut Ahmadiyah telah mengirimkan pesan singkat berupa penghinaan kepada dirinya. Pesan itu dikirimkan sebanyak lima kali pada 7 sampai dengan 9 Maret.
“SMS itu dikirmkan usai demo kami (FUI) pada lima 5 maret 2009 dan diskusi yang dilakukan di stasisun TV One pada enam 6 maret 2009,” ujar Amin
Pada 7 Maret 2009, tiga pesan yang dirimkan dari nomor 087870363699 berbunyi ‘Anda ganti nama aja yach jadi Amin Dajaludin, nama itu cocok buat Anda yang berprofesi sebagai pendusta besar’. Ini dikirmkan antara pukul 10.11 sampai 10.12 WIB.
Lalu pada tanggal yang sama pukul 10.20 pelaku juga mengirimkan sms dengan isi, ‘Ahmadiyah Manislor sukses adakan Jalsah Salanah 6-7 Maret 2009. FUI Gagal desak presiden bubarkan Ahmadiyah, usahanya selama ini tidak ada yang berhasil. Si Amin Jamaludin akan terus menuai kegagalan sampai masuk liang kubur.’
Kemudian pada 9 Maret 2009 dari nomor 081321018633, sebuah pesan juga masuk ke nomor telepon genggamnya yang isinya, ‘Pak Amin berdemolah sampe energi pak amin habis, tapi saya jamin pak amin tidak akan berhasil, karena yang buat Ahmadiyah itu Allah SWT’. “Semua bunyi pesan singkat jelas telah meremehkan harga diri saya,” ujarnya.
Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al Khaththath yang mendampingi Amin meminta kepada Mabes Polri untuk menyelidiki kasus ini. “Kami yakin polisi dapat melacak nomor pengirim pesan tersebut,” tambahnya. (arrahmah/si)