KANDAHAR (Arrahmah.com) – Kantor registrasi warganegara di kantor pusat pemerintah daerah Dand provinsi Kandahar menjadi sasaran aksi istisyhad kemarin (30/3).
Dalam insiden tersebut, sembilan orang tewas dan delapan orang luka-luka, kata juru bicara provinsi Kandahar Zelmai Ayoubi pada Senin (30/3).
Kementrian dalam negeri menyalahkan ‘musuh Afganistan’, sebuah istilah yang dgunakan oleh para pejabat Afghanistan terhadap Taliban dan kelompok mujahidin lainnya.
Juru bicara Taliban, Yousuf Ahmadi, menelpon wartawan untuk mengatakan kelompoknya di belakang serangan yang telah menewaskan tentara Kanada dan 30 tentara Afghanistan.
Tetapi, Pasukan Keamanan Internasional yang dipimpin oleh NATO, yang membawahi tentara Kanada, mengatakan bahwa tidak ada pasukannya yang ada dalam kondisi bahaya, dan pada saat kejadian, ia mengatakan, tak satupun dari mereka yang berada di sana.
Serangan tersebut muncul karena sekretaris jendral NATO mengatakan bahwa angkatan perang internasional sebaiknya tidak berharap penarikan dalam waktu yang dekat dari Afganistan.
“Menurt saya, sangat penting pasukan internasional untuk tetap berada di Afganistan demi masa depan yang jelas bagi negara ini,” kata Jaap de Hoop Scheffer.
“Kami tidak mungkin akan dapat mengubah Afganistan menjadi Swiss dalam beberapa tahun yang singkat ini,” tambahnya.
Menanggapi strategi komprehensif baru AS di Afghanistan, sekitar 90 negara dan organisasi internasional akan melakukan pertemuan pada Kamis mendatang di Belanda untuk membahas situasi Afghanistan. (Althaf/arrahmah/ptv/alj)